-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Pertukaran Rupiah Terhadap Dollar Hari Ini dipredikskan Melemah 0,21%

    redaksi
    Selasa, 27 Februari 2024, Februari 27, 2024 WIB Last Updated 2024-02-27T03:53:03Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh

     


    Jakarta,Indometro id -

    Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi masih akan berfluktuasi namun akan ditutup melemah pada perdagangan Selasa (27/2/2024), di tengah penantian investor pada data indeks harga personal consumption expenditure (PCE) AS di pekan ini. 

    Pada perdagangan Senin (26/2/2024), rupiah ditutup melemah 0,21% ke Rp15.630 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS juga melemah 0,05% ke level 103,88.

     Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam risetnya mengatakan fokus saat ini tertuju pada data indeks harga personal consumption expenditure (PCE) AS, yang merupakan ukuran inflasi The Fed yang akan dirilis akhir pekan ini. 

    Data tersebut diharapkan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai inflasi AS setelah serangkaian data yang sulit untuk Desember dan Januari.

     Beberapa pejabat The Fed juga akan menyampaikan pidato pada akhir pekan ini, dan diperkirakan akan mengulangi kembali prospek bank sentral mengenai suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, di tengah kekhawatiran atas tingginya inflasi.

    Selain itu, fokus minggu ini tertuju pada data indeks harga konsumen (CPI) Jepang untuk bulan Januari, yang akan dirilis pada hari Selasa.

     Angka tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi inti berada dalam kisaran target tahunan Bank of Japan sebesar 2%, sehingga memberikan dorongan yang lebih kecil bagi bank sentral untuk memulai pengetatan kebijakan secara agresif.

    Dari dalam negeri, fokus tertuju pada inflasi dengan harga BBM nonsubsidi dan barang pokok yang meningkat. Ibrahim menyebut sekalipun ada kenaikan harga minyak mentah di pasar internasional, hal ini akan lebih memengaruhi BBM non subsidi yang volume atau konsumsinya terhadap total keseluruhan cenderung terbatas. 

    "Sehingga sekalipun ada kenaikan inflasi yang disebabkan oleh harga BBM non subsidi, dampaknya tidak akan signifikan," ujar Ibrahim, dikutip Selasa (27/2/2024). Adapun untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif, tetap ditutup melemah di rentang Rp15.620-Rp15.670.

    Sumber : Bisnis..com


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini