-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Puskesmas Gelar Pengawasan Makanan dan Minuman, Yang Beresiko Terhadap Kesehatan

    Sabtu, 08 April 2023, April 08, 2023 WIB Last Updated 2023-04-08T07:26:46Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh

    OKI, Indometro.id-

    Dalam rangka melindungi masyarakat dari peredaran makanan dan minuman, serta Produk Pangan Olahan yang Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK) yang berisiko terhadap kesehatan masyarakat, khususnya di bulan Ramadhan dan Menjelang Hari Raya Idul Fitri. Puskesmas Muara Burnai, melaksanakan pengawasan peredaran pangan dan juga minuman ke pasar, toko, swalayan, maupun supermarket di wilayah kerja mereka masing masing.

    Kepala Puskesmas Muara Burnai, Abdullah menjelaskan, kegiatan ini merupakan agenda rutin pada bulan Ramadhan dalam menjamin kualitas pangan yang dikonsumsi masyarakat ketika berbuka puasa.

    Selain melakukan pengawasan sarana produksi pangan dan makanan. Pihak Puskesmas sendiri yang dibantu olah pihak terkait lainnya, selalu memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat, memberi pemahaman kepada masyarakat bagaimana menjual makanan yang aman untuk di konsumsi.

    Karena adanya peningkatan kebutuhan masyarakat Puskesmas Muara Burnai beserta lintas sektor melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya, Sosialisasi tentang keamanan pangan kepada pedagang makanan. Pemeriksaan sampel makanan yg berpotensi mengandung bahan berbahaya (Formalin, Boraks, Rhodamin B, dan Methanil yellow). 

    " Tanda tanda untuk tahu yang ada formalinnya itu, kalau jatuh tidak akan mudah hancur. Sedangkan kalau mie kuning itu, teksturnya agak keras. Tentunya tidak lupa kami menghimbau kepada masyarakat kalaupun mau berbelanja tahu atau mie yang ada dipasar pasar, memang harus berhati hati. Kepada pedagang yang barang dagangannya terbukti memakai bahan pengawet seperti halnya formalin, sudah membuat surat pernyataan. Bahwa mereka tidak akan mengulanginya atau menjualnya lagi tahu atau tempe yang mengandung formalin ini. Permasalahan tersebut telah diserahkan kepada pihak yang berwenang," tutupnya

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini