-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Tembakan Gas Air Mata ke Tribun Stadion Kanjuruhan Diduga Menyulut Petaka, Instagram Polres Malang Diserbu

    Minggu, 02 Oktober 2022, Oktober 02, 2022 WIB Last Updated 2022-10-02T06:23:00Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh

    Akun media sosial Instagram Kepolisian Resor Malang diserbu warganet. Banyak yang menuding polisi jadi penyebab kericuhan usai pertandingan Liga 1 mempertemukan Arema FC dengan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10/2022) malam.
    Akun @polresmalang_polisiadem jadi sasaran kekesalan warga net lantaran insiden kericuhan usai Derbi Jawa Timur disinyalir akibat tembakan gas air mata ke tribun penonton.
    Padahal, tribun yang penuh penonton itu juga tak sedikit Aremania -julukan suporter Arema- mulai wanita hingga anak-anak.

    "Tribun gak ngapa-ngapain kenapa ditembak gas air mata? Itu yang buat kita marah dan gak terima. Disitu padat banyak wanita dan anak kecil," tulis akun Instagram @ra.***.

    "Ngawur sampeyan pak, kok isone nembak gas air mata. Padahal aturan FIFA melarang penggunaan gas air mata di stadion. Mosok lali kejadian 2018? Tolong tanggung jawab," sahut akun @adri***.

    "Banyak korban bukan karena ikut membuat kericuhan tapi masih tertahan di stadion dikarenakan penuh sesak untuk keluar dari stadion dengan gas air mata itu yang membuat suasana menjadi mengkhawatirkan. dikarenakan korban seperti wanita dan anak kecil terkena imbasnya," tulis akun lainnya.

    pertandingan berakhir, sejumlah Aremania memasuki lapangan untuk meluapkan kekecewaan lantaran kalah dari rival.

    Tak lama kemudian, aparat menembakkan gas air mata untuk ke arah tribun penonton. Akibatnya, ribuan suporter yang masih memenuhi tribun panik menyelematkan diri.

    [2/10 12:38] Pipi AS: Berdasarkan informasi yang terhimpun, terdapat puluhan korban meninggal dunia akibat insiden tersebut, termasuk dari pihak kepolisian. Namun, data tersebut belum bisa terkonfirmasi.
    [2/10 12:39] Pipi AS: Sebelumnya diberitakan, kekalahan tuan rumah dengan skor 2-3 dari tim Bajul Ijo membuat suporter turun ke lapangan hingga terlibat bentrokan dengan aparat keamanan hingga luar stadion. Dari informasi yang diterima Suara.com, dua anggota polisi dikabarkan meninggal dunia akibat bentrokan tersebut.

    Kedua korban masing-masing bernama Brigadir Andik dan Briptu Fajar yang merupakan anggota Polres Trenggalek saat bertugas.

    "Teman-teman sampai saat ini juga masih tertahan di stadion," ungkap salah satu jurnalis Setiawan kepada Suaramalang.id, Minggu (2/10/2022).

    Dia memaparkan, selain itu juga ada suporter yang meninggal dunia.



    Sebelumnya diberitakan, kekalahan tuan rumah dengan skor 2-3 dari tim Bajul Ijo membuat suporter turun ke lapangan hingga terlibat bentrokan dengan aparat keamanan hingga luar stadion. Dari informasi yang diterima Suara.com, dua anggota polisi dikabarkan meninggal dunia akibat bentrokan tersebut.

    Kedua korban masing-masing bernama Brigadir Andik dan Briptu Fajar yang merupakan anggota Polres Trenggalek saat bertugas.

    Dia memaparkan, selain itu juga ada suporter yang meninggal dunia.

    Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). 

    "Kalau di stadion di depan saya ada dua meninggal, lalu di dekat ruang presscon juga ada dua. Masih bocah-bocah," tuturnya.

    Sementara itu, dilaporkan puluhan jenazah Aremania yang dilaporkan tewas dievakuasi ke sejumlah rumah sakit yang ada di Malang. Seperti di RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada dan RS Teja Husada.

    [2/10 12:39] Pipi AS: Dari informasi Timesindonesia.co.id-jaringan Suara.com, ketiga rumah sakit tersebut menjadi rujukan korban usai laga derby Jatim tersebut.

    Sedangkan dari informasi yang dihimpun, disebut ada 65 korban tewas yang dibawa ke RS Wava Husada akibat Tragedi Kanjuruhan.

    "Katanya tadi 65 tewas mas. Saya juga cari keluarga saya," kata salah seorang Aremania kepada Timesindonesia.co.id-jaringan Suara.com.
    [2/10 12:40] Pipi AS: Suporter tim berjuluk Singo Edan itu pun mengungkapkan, jika pemicu kerusuhan tersebut bermula saat adanya tembakan gas air mata ke arah pendukung Arema FC
    [2/10 12:41] Pipi AS: Situasi langsung kacau mas," katanya.

    Selain korban dari penonton, korban juga berjatuhan dari polisi. Meski begitu, suasana ramai dan kepanikan terus terjadi di RS Wava Husada, Kabupaten Malang hingga Minggu (2/10/2022) dini hari ini. Terlihat puluhan korban terus berdatangan.

    Namun hingga berita ini diunggah belum ada pernyataan resmi pihak kepolisian dan panitia penyelenggara Arema FC terkait tragedi Stadion Kanjuruhan. (Abdul Aziz Mahrizal)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini