-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Harga TBS Sawit Anjlok, Diduga Sejumlah Pengusaha Pabrik Bermain

    Senin, 13 Juni 2022, Juni 13, 2022 WIB Last Updated 2022-06-14T03:21:40Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh




    Palas, indometro.id - 

    Tandan Buah Segar (TBS)  Kelapa Sawit setelah Bulan Puasa turun dari harga 3500 perkilo gram hingga saat ini kisaran 1800-2000 perkilo gram. Anjloknya harga TBS  Kelapa Sawit pada masyarakat DiKabupaten Padang Lawas mengakibatkan roda perekomian juga terhambat termasuk pengaruh dilanda Covid -19 akibat dari dua tahun yang lewat. 

    Pemulihan perekomian yang selama ini digaumkan oleh presiden Repoblik Indonesia dinilai para pihak pengusaha tidak mendukung, hal ini termasuk surat dikeluarkan Kementerian Pertanian Nomor 112/KB.120/M/6/2022 tertanggal 09 Juni 2022 perihal pengawalan Harga TBS kelapa sawit produksi perkebunan. 

    Harga sawit pada masyarakat mencapai 3000 / kg tetapi kenyataan dialami masyarakat sampai senin 13 juni harga TBS kelapa sawit masih terdapat  dipengepul harga Rp1850-2090. Harga yang tidak sesuai dengan permintaan pemerintah kepada pengusaha Pabrik terhadap masyarakat pekebun kelapa sawit dinilai pihak perusahaan sengaja kangkangi surat atau perintah kementerian kemaritiman dan pertanian. 

    Tentu kepada pihak pemerintah Daerah supaya bisa melaksanakan intruksi kementerian pertanian dan membentuk satgas. Ramlah Lubis warga Kecamatan Lubuk Barumun saat dikonfirmasi menjelaskan saya menjual buah sawit diwaktu harga 3500 per kg kebun saya masih bisa dirawat seperti pembersihan dan pemupukan tapi semenjak bulan puasa sampai sekarang kebun saya sudah seperti semak belukar dan tidak bisa dipupuk. 

    Hal ini termasuk harga sawit turun terus dan harga pupuk dan racun rumput cukup pantastis tingginya coba bayangkan sekarang pupuk seperti Urea dan NPK kisaran 1 juta lebih dan racun rumput rata rata diatas 100000 perliter tentu tidak seimbang ditambah harga kebutuhan keluarga juga naik saya berharap ini bisa berubah seperti kemarin tuturnya. 


    Diharapkan kepada pihak pemerintah Propinsi dan Kabupaten supaya saling kerjasama untuk mendorong tercapai kembali harga yang seimbang Tandan Buah Segar kelapa sawit pada masyarakat mengingat masyarakat Padang Lawas didominasi petani Kelapa Sawit. 

    (BS)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini