Patut jadi teladan, di tengah-tengah tugas utama mengevakuasi korban erupsi Semeru, Relawan LPBINU Kota Pasuruan juga merumat Alquran yang tertimbun (08/11/21). Di sebuah Mushola yang hampir tak terlihat karena tertutup debu Semeru, relawan LPBINU Kota Pasuruan berjibaku dengan lumpur untuk mengambil Alquran yang tertimbun dan dibersihkan.
“Tak ada yang menyuruh untuk membersihkan Kitab Alquran yang tertimbun lumpur. Itu inisiatif dari sahabat-sahabat,” ujar salah satu Relawan LPBINU Kota Pasuruan, Oyek. “Mungkin itu naluri sahabat-sahabat sebagai jiwa santri. Meski ada yang kurang bisa mengaji, tapi kami tak bisa membiarkan Kitab Alquran terbengkalai dan kotor,” imbuh pemuda berambut gimbal ini.
Ditanya terpisah atas keterangan Oyek, Humas LPBINU Kota Pasuruan membenarkan hal tu. “Iya tadi siang Tim Lapangan LPBINU Kota datang ke sebuah lokasi yang terdampak cukup parah. Selain menemui warga dan mengecek kesehatan, sahabat-sahabat LPBINU Kota Pasuruan mendatangi sebuah mushola yang tertimbun erupsi,” terang Gareng, Humas LPBINU Kota Pasuruan. “Menurut saya itu adalah hal spotanitas dan gerakan hati. Apapun adanya dan di manapun berada, kami selalu nderek Yai (ikut Kiai). Jadi hal yang wajar dan lumrah jika sahabat-sahabat di lapangan melakukan hal itu (membersihkan Alquran dari timbunan debu erupsi).
Ditanya lagi tentang Relawan LPBINU Kota Pasuruan yang sebagian kurang bisa ngaji, Humas LPBINU Kota Pasuruan malah tertawa. “Saya rasa hal itu tidak perlu dijelaskan. Bisa ngaji atau kurang bisa ngaji kami tetap nderek Yai. Memang sebagian besar Relawan LPBINU Kota Pasuruan berasal dari orang-orang lapangan. Mulai dari pensiunan, mahasiswa, aktifis, wartawan, petugas kesehatan, perawat, pekerja pabrik, ada di Tim LPBINU Kota Pasuruan. Kalaup pun ada yang masih kurang bisa mengaji, saya yakin sahabat-sahabat LPBINU Kota Pasuruan akan belajar,” pungkas Humas LPBINU Kota Pasuruan.


Posting Komentar untuk "Naluri Santri, Selain Evakuasi Korban LPBINU Kota Pasuruan Juga Bersihkan Alquran"