-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Hari Jadi Aceh Tenggara Ke 47 Di Gelar di Gedung DPRK

    batnews.site
    Minggu, 27 Juni 2021, Juni 27, 2021 WIB Last Updated 2021-06-26T19:18:15Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh

    KUTACANE, indometro.id - Peringatan Hari Jadi Kabupaten Aceh Tenggara yang ke -47  yang diawali dengan Rapat Paripurna Istimewa tersebut terbilang unik, karena sebagian anggota Dewan yang hadir memakai pakai mesikhat pakaian adat suku Alas, pakaian adat Gayo dan pakaian adat Batak Toba serta pakaian adat suku lainnya.

    Di usia yang ke-47 juga, hendaknya menjadi introspeksi diri bagi seluruh komponen penggerak pembangunan yang ada tentang apa yang telah dan akan kita lakukan demi kemajuan Aceh Tenggara, karena mewujudkan bumi sepakat menjadi sebuah Kabupaten Defenitif membutuhkan waktu yang panjang selama 17 tahun.

    Sedangkan, Forkopimda, mulai dari Bupati Raidin Pinim, Wabup, Bukhari Buspa, Anggota DPR-RI, M.Salim Fakhri, Ketua DPRK, Deni Febrian Roza, Dandim 0108/Agara Letkol Inf. Robbi Firdaus, Kapolres AKBP Bramanti Agus Suyono, Kajari Agara, Syaifullah dan unsur Forkopimda lainnya memakai pakaian adat Alas berupa baju mesikhat dan bulang bulu (kain penutup kepala).
    Bupati Raidin Pinim dalam sambutannya mengatakan, momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-47 Kabupaten Aceh Tenggara, telah menjadi starting poin bagi legislatif dalam membuat sejarah dan warna baru penyelenggaraan Hari Ulang Tahun, karena selain semarak juga tercatat dalam Banmus sebagai sebuah agenda DPRK Agara.

    Rentang waktu 47 tahun terhitung sejak 26 Juni 1974 lalu menjadi sebuah Kabupaten defenitif, bukanlah waktu yang cukup untuk mewujudkan impian semua masyarakat menuju daerah yang makmur dan sejahtera.
    Ke depan, agar kondisi Aceh Tenggara lebih baik dan lebih maju lagi dari sebelumnya, kita harus mengedepankan kearifan lokal agar mampu merespon secara baik kepekaan sosial serta tetap konsisten memberikan bobot sebagai out put tujuan diberikannya otonomi daerah oleh pemerintah pusat.

    Diakhir sambutannya, Bupati Raidin Pinim menyampaikan, ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya pada Alm.H.Syahadat dan pejuang yang telah berkontribusi besar atas terbentuk dan lahirnya Kabupaten Aceh Tenggara 26 Juni 1974 lalu,karena tanpa perjuangan pendahulu kita, tak mungkin kita bisa menikmati kemajuan pembangunan seperti yang kita rasakan saat ini.

    Sebelumnya, Ketua DPRK, Deni Febrian Roza menyampaikan, Peringatan hari jadi Kabupaten Aceh Tenggara, merupakan wujud rasa syukur atas dinamika perjalanan pembangunan, sejak terbentuknya Kabupaten bumi Sepakat Segenep ini.
    Secara pribadi dan atas nama masyarakat dan atas nama lembaga DPRK, Deni mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya pada para pejuang, perintis dan pendiri Kabupaten serta mantan pimpinan daerah mulai dari Bupati Syahadat, T. DJohan Syahbudin, T. Iskandar, Syahbuddin Bedu Ali Putra, Armen Desky dan Darmansyah Selian, Hasanuddin.B dan Samsul Bahri serta Ali Basrah maupun Bupati dan Wabup saat ini, Raidin Pinim-Bukhari.

    Dimulai dari tahun 1956 lalu dan mulai menemui titik terang, setelah Mayor Syahadat berhasil meyakinkan  Pangkowilhan I, yang saat itu dijabat Letjen Koesno Otomo untuk secara defacto menyertakan mengesahkan Daerah Tanah Alas dan Gayo Lues menjadi Kabupaten sejak 14 November 1967 dan baru menjadi Kabupaten Defenitif 26 Juni 1974 lalu.

    Usai membacakan sambutannya secara bergantian, Bupati Raidin Pinim dan Ketua DPRK, Deni Febrian Roza dan disaksikan unsur Forkopimda lainnya, secara bergiiran menyerahkan bingkisan pada pejuang terbentuknya Kabupaten Aceh Tenggara, Leman Zenal dari Lawe Dua dan Abdurrahim Sekedang dari Kute Lawe Sumur.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini