foto : peta indonesia |
indometro.id - Virus Corona yang telah muncul pertama kali di Wuhan itu kini menyebar hampir di seluruh negara di dunia.
Setiap negara berperang demi melawan pandemik Corona dan berusaha bangkit dari keterpurukan akibat di porak-poranda kan oleh virus Corona
Banyak negara yang telah berjuang untuk menang melawan virus Corona dan sudah terlihat berhasil dengan kurva yg terus melandai dikarenakan angka infeksi terus menurun. Namun, beberapa negara lain masih harus bekerja keras dikarenakan kurva yang tak juga melandai menggambarkan kasus yang terus bertambah setiap harinya.
Dikutip dari Forbes, Jumat (5/6/2020), saat ini Swiss dinilai menjadi negara teraman di dunia dari Covid-19. Sementara negara yang paling bahaya adalah Sudan Selatan berdasarkan laporan Deep Knowledge Group.
Jumlah kasus tertinggi di dunia di tempati oleh Amerika Serikat berada di urutan ke-58.
Laporan ini merujuk pada 130 parameter kuantitatif dan juga kualitatif, ada lebih dari 11.400 titik data dalam berbagai kategori seperti efektivitas karantina, pengawasan dan deteksi, kesiapan medis dan juga efektivitas pemerintahan.
Di awal, negara-negara yang bereaksi cepat terhadap krisis dan memiliki persiapan penanganan yang ketat menempati peringkat tertinggi.
Tapi saat ini, negara dengan ketahanan ekonomi yang kuat lah yang menempati peringkat atas.
Diposisi 1 dan 2 ada negara Swiss dan Jerman berdasarkan riset terbaru, khususnya karena ekonomi mereka kuat. Selain itu juga dikarenakan kehati-hatian mereka dalam melonggarkan kuncian dan memberlakukan mandat pembekuan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.
Berikut adalah peringkat daftar 100 negara teraman dari Covid-19 berdasarkan Deep Knowledge Group :
1.Swiss
2.Jerman
3.Israel
4.Singapura
5.Jepang
6.Austria
7.China
8.Australia
9.Selandia Baru
10.Korea Selatan
11.Uni Emirat Arab
12.Kanada
13.Hongkong
14.Norwegia
15.Denmark
16.Taiwan
17.Saudia Arabia
18.Hungaria
19.Belanda
20.Vietnam
21.Kuwait
22.Islandia
23.Bahrain
24.Finlandia
25.Luksemburg
26.Qatar
27.Liechtenstein
28.Polandia
29.Lituania
30.Malaysia
31.Latvia
32.Slovenia
33.Oman
34.Yunani
35.Estonia
36.Kroasia
37.Turki
38.Irlandia
39.Georgia
40.Siprus
41.Chili
42.Montenegro
43.Republik Ceko
44.Malta
45.Spanyol
46.Portugal
47.Thailand
48.Bulgaria
49.Greenland
50.Meksiko
52.Uruguay
53.Italia
54.Serbia
55.Filipina
56.India
57.Rumania
58.Amerika Serikat
59.Republik Slovakia
60.Perancis
61.Rusia
62.Argentina
63.Belarus
64.Monako
65.Swedia
66.Ukraina
67.Gibraltar
68.Inggris
69.Afrika Selatan
70.San Marino
71.Kazakhstan
72.Bosnia dan Herzegovina
73.Iran
74.Ekuador
75.Azerbaijan
76.Mongolia
77.Libanon
78.Belgia
79.Andorra
80.Cayman Islands
81.Armenia
82.Moldova
83.Myanmar
84.Bangladesh
85.Sri Lanka
86.Mesir
87.Tunisia
88.Albania
89.Jordan
90.Panama
91.Brazil
92.Moroko
93.Aljazair
94.Honduras
95.Paraguay
96.Peru
97.Indonesia
98.Kamboja
99.Laos
100.Bahama
Forbes mengungkapkan bahwa ini hanya penilaian resiko yang di lakukan suatu organisasi . Resiko di berbagai wilayah dalam suatu negara tersebut juga pasti akan berbeda-beda.
Contohnya, New York adalah pusat penularan Covid-19 tertinggi di AS sebulan lalu, sementara wilayah lain seperti negara bagian Montana relatif jauh lebih aman.
Wilayah dengan resiko tertinggi saat ini berdasarkan riset adalah kawasan Afrika Sub-Sahara, Amerika Selatan, beberapa negara Timur Tengah dan Asia Pasifik. (Silvyana)