ist |
INDOMETRO.ID - Amerika Serikat mempublikasikan data satelit dan mengutip intelijen untuk mendukung tuduhannya bahwa Iran berada di belakang serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi.
Iran membantah terlibat dalam serangan yang terjadi Sabtu silam, yang diklaim dilakukan oleh pemberontak Houthi yang berpihak pada Iran di Yaman.
Namun, pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang berbicara pada media internasional mengatakan arah dan tingkat serangan membuat keterlibatan Houthi diragukan.
Insiden ini telah memangkas pasokan minyak global sebanyak 5 persen harga minyak melonjak tinggi.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyalahkan Iran pada akhir pekan, tanpa memberikan bukti, mendorong Teheran balik menuduh Washington melakukan penipuan.
Dalam cuitannya pada hari Minggu, Presiden AS Donald Trump tidak secara langsung menuduh Iran, namun mengatakan kemungkinkinan tindakan militer setelah pelaku serangan diketahui.
Seorang pejabat mengatakan, ada 19 titik dampak pada target dan serangan itu datang dari arah barat laut, bukan dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman, yang terletak di barat daya fasilitas minyak Saudi.
- BBC
Gambar jarak dekat dari tangki-tangki yang rusak di fasilitas pengolahan minyak Abqaiq, menunjukkan titik tumbukan berada di sisi barat. Gambar lain menunjukkan kerusakan di ladang minyak Khurais, yang terletak lebih jauh ke barat.
Pada akhir pekan lalu, Irak membantah bahwa serangan diluncurkan dari wilayahnya. Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi mengatakan Pompeo sudah berbicara melalui sambungan telpon dan meyakinkannya bahwa AS mendukung posisi Irak.
Para pejabat yang dikutip oleh New York Times mengatakan, perpaduan pesawat nirawak (drone) dan rudal jelajah mungkin telah dikerahkan dalam serangan tersebut, namun tidak semuanya mencapai target mereka di Abqaiq dan Khurais.
China dan Uni Eropa secara terpisah mendesak masing-masing pihak menahan diri.
Utusan PBB untuk Yemen Martin Griffiths mengatakan kepada Dewan Keamanan pada hari Senin bahwa "tidak sepenuhnya jelas" siapa yang berada di balik serangan tersebut, seraya mengatakan serangan itu telah meningkatkan potensi konflik regional.
Di Inggris, Menteri Luar Negeri Dominic Raab juga mengatakan belum jelas siapa yang bertanggungjawab, namun menyebut tindakan itu sebagai "pelanggaran sewenang-wenang terhadap hukum internasional".
Asap mengepul dari fasilitas minyak di Abqaiq - Reuters.
Berita ini telah di terbitkan,bersumber viva