Prosesi pemakaman korban Sintor Habeahan, korban yang tewas karena disambar petir. Korban dimakamkan di Dusun II Desa Uratan, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, sekitar pukul 17.00 WIB, Rabu (21/8) sore. |
“Benar, tadi sore sudah dimakamkan di Dusun II Desa Uratan, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, sekitar pukul 17.00 WIB. Isak tangis dari keluarga dan pelayat mewarnai proses pemakaman,” ujar Kapolsek Barus, Iptu Ngatemi, ketika menjawab media.
Sementara itu, 19 ternak kerbau yang mati juga sudah dimakamkan sehari sebelumnya secara massal.
Peristiwa tewasnya pengembala kerbau bersama dengan 19 ekor kerbaunya itu cukup menyita perhatian publik. Karena peristiwa tersebut sangat langka dan belum pernah terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Saya asli kelahiran Tapanuli Tengah ini, dan baru kali ini ada peristiwa seperti itu. Mudah-mudahan pihak keluarga almarhum tabah menghadapi, dan juga kepada pemilik kerbau diberikan Tuhan rezeki agar dapat mengganti kerbau yang sudah mati itu,” kata Martahan Pasaribu (64) warga Tapteng.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ketika itu korban Sintor Habeahan, sedang menghidupkan perapian untuk mengasapi ternak yang digembalakannya agar terhindar dari nyamuk.
Namun tiba-tiba saja petir menyambar korban dan tewas seketika itu juga. Dalam peristiwa yang mengegerkan itu bukan hanya korban yang tewas, melainkan juga 19 ternak yang digembalakannya.(atrnews)