Warga dan pemerintah setempat bersama aparat kepolisian Polres Manggarai terus berupaya mencari sang kepala Desa Terong, Eduardus Palus yang tiba-tiba menghilang itu dari rumahnya.
Upaya pencarian dilakukan dengan cara menyisir wilayah administrasi Desa Terong, menghubungi anggota keluarga baik dari pihak sang kades maupun keluarga istri juga menghubungi kerabat dekat korban. Selain itu dilakukan ritual adat meminta petunjuk leluhur agar sang kades bisa ditemukan.
Namun semua upaya pencarian tersebut tidak membuahkan hasil sehingga atas pertimbangan berbagai unsur dan kemungkinanya maka pencarian terhadap sang kades dihentikan sementara.
Sejak dihentikan pencarian oleh aparat terkait bersama pemerintah setempat, istri korban bersama anak-anak dan anggota keluarganya bersikap pasrah, sebab tidak ada tanda-tanda atau jejek yang memnunjukkan keberadaan sang kades.
Jejak sang kades akhirnya menemukan titik terang, setelah anjing milik warga Woang, Desa Terong, Philipus Harum menggonggong jasad korban di tengah hutan dekat sungai pada Senin (6/5/2019) sore.
Harum bersama anjing buruannya pergi ke hutan bermaksud mencari lauk dari binatang musang. Namun di tengah kesibukkannya mencari sasaran tiba-tiba anjing miliknya menggonggong berulang-ulang. Saat menggong jarak antara Philipus Harum dengan anjingnya agak jauh.
Lantaran rasa penasaran yang menggoda, Philipus Harum mendatangi sasaran, tempat di mana anjing menggonggong dan mendapatkan sesosok mayat manusia dalam kondisi yang sudah membusuk.
Kuat dugaan jasad yang ditemukan itu adalah kades Terong, Eduardus Paalus yang menghilang dua minggu sebelumnya. Hal itu terendus dari pakaian yang dikenakan korban saat menghilang dari rumah kediamanya.
Hasil temuan Philipus tersebut menyebar sangat cepat bagi warga Desa Terong khususnya dan warga Satar Mese Barat umumnya. Warga dan keluarga korban yang selama ini pasrah merasa yakin bahwa korban yang ditemukan itu adalah sang kades Terong yang menghilang dua minggu lalu.
Untuk meyakinkan kesimpulannya itu, Philipus mendatangi pondok salah seorang warga yang letaknya agak dekat dengan hasil temuan jasad untuk menginformasikan hasil temuannya.
Selain itu bersama beberapa warga setempat Philipus melaporkan hasil temuan itu kepada Camat Satar Mese Barat, Venan Gatas. Sang camat menyikapi lebih lanjut dengan melaporkan temuan tersebut kepada pihak kepolisisian setempat.
Aparat kepolisian bersama beberapa warga menuju lokasi serta melakukan identifikasi terhadap sosok mayat yang membusuk itu.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) pihak keamanan setempat menyimpulkan bahwa sesosok mayat yang membusuk tersebut adalah jasad sang Kades Terong, Eduardus Palus yang menghilang dua minggu yang lalu.
Untuk diketahui, Kepala Desa Terong, Eduardus Palus menghilang sejak Sabtu (20/4/2019) ia meninggalkan rumah saat istri dan anak-anaknya sedang mengikuti perayaan paskah di gereja setempat.
Sekem balinya dari gereja istri dan anak-anak mendapatkan korban tidak ada di tempat. Sanga istri tidak mencarinya karena diduga sedang mengaso ke
rumah tetangganya.
Sang istri mulaimencarinya pada hari berikutnya, namun tidak membuahkan hasil. Sanga istri kemudian melaporkan kepada aparat keamanan setempat sehingga upaya percarian dilakukan dengan melibatkan tim terpadu.
Selain melakukan pencarian Camat Satar Mese meminta penjelasan dari sekretaris Desa Terong. Terutama menggali informasi apakah sang kades ada masalah dengan pengelolaan dana desa, masalah keluarga pun masalah lain yang mengakibatkan korban menghilang.
Dari semua keterangan yang dihimpun tidak ada tanda bahwa sanga kades terbelit masalah baik terkait pengelolaan dana desa, masalah keluarga maupun masa laiinya. Hilangnya sang kades tetap menjadi misteri dan ditemukan sudah tak bernyawa dan dalam keadaan membusuk (Kanisius Lina Bana)