-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Cerita Kesaksian Versi Ketua DPR Papua soal Penganiayaan Pegawai KPK

    redaksi
    Senin, 04 Februari 2019, Februari 04, 2019 WIB Last Updated 2019-02-04T02:36:10Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi - KPK di Jakarta.
    Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi - KPK di Jakarta.
    INDOMETRO.IDKetua DPR Papua, Yunus Wonda menceritakan kesaksian terkait insiden dugaan penganiayaan terhadap dua petugas Komisi Pemberantasan Korupsi di Hotel Borobudur Jakarta, Sabtu malam, 2 Februari 2019.

    Yunus mengatakan, pihaknya yang ada di lokasi kejadian siap memberikan keterangan ke polisi bila memang diperlukan.

    Yunus menambahkan bahwa saat kejadian, Tim Angggaran Eksekutif dan Legislatif DPR Papua menggelar pertemuan resmi dengan Gubernur Papua, Lukas Enembe dan Direktur Anggaran Ditjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri. Agenda pertemuan ini, terkait pembahasan hasil evaluasi APBD Papua tahun 2019.
    BACA JUGA:

    Ia menceritakan, awalnya Sekda Provinsi Papua, Herry Dosinai melihat seseorang duduk sambil memotret ke arah rombongan yang sedang berdiri di teras hotel tempat menunggu kendaraan. Momen ini mengundang kecurigaan.
    “Jadi, kami mencurigai satu orang, karena mengambil gambar saat kami sedang cerita di depan lobi hotel. Pak Sekda menghampiri yang bersangkutan dan menanyakan maksud dan tujuannya," kata Yunus kepada wartawan, Minggu malam, 3 Februari 2019.
    Yunus menyebut, awalnya pegawai KPK itu mengelak. Namun, setelah dilakukan penggeledahan di tasnya, ditemukan kartu identitas pengenal. "Setelah kami periksa isi tasnya, ternyata ada id card KPK,” ujar Yunus.
    Begitupun saat telepon seluler diperiksa ada isi percakapan via WhatsApp soal aktivitas gubernur Lukas Enemba yang tengah mengikuti rapat evaluasi.
    Kata dia, dalam pesan WA petugas KPK tersebut, terkesan akan ada transaksi yang akan dilakukan. Sebab, dalam pesan WhatsApp disebut Kabag Keuangan masih menggendong tas ransel.
    “Isi percakapan WA lengkap, ada pak Lukas sedang turun tangga, Kabag Keuangan masih dengan ransel, dan menyebutkan nama Ketua DPRP, Kadisorda, dan Kadis PU,” sebutnya.
    Karena pengecekan pesan WhatsApp itu, Kabag Keuangan, Nus Weya sempat emosi. Ia membuka tas ransel, lalu menodongkannya ke petugas KPK sambil mengatakan, ‘kamu lihat ada uang kah di sini’.
    Imbas dari kejadian ini, petugas KPK yang diketahui bernama Muhammad Gilang W, dengan nomor NPP.000185 ini dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. Saat itu, petugas KPK tersebut mengaku bersama seorang rekannya.
    “Kami bawa ke Polda, untuk pastikan mereka apakah betul petugas KPK,” tutur Yunus.
    Terkait dugaan pengeroyokan, Yunus Wonda mengaku tak melihat secara langsung. Namun, bila memang ada penganiayaan, dia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat yang berwenang.
    “Selaku Ketua DPR Papua, saya mempersilahkan pihak Kepolisian untuk melakukan penyelidikan dan menindaklanjuti, jika memang ada kasus penganiayaan yang dimaksudkan. Saya sudah bergeser ke tempat agak jauh dari lokasi," ujar Yunus.
    Kemudian, dia menegaskan, pihaknya mendukung penuhnya tugas KPK dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Soal tindakan mengamankan dua petugas KPK ke Polda Metro Jaya itu juga untuk meluruskan benar petugas KPK atau gadungan.
    "Kami dukung tugas dan Kewenangan KPK, kami bawa ke Polda untuk memastikan apakah mereka  petugas KPK atau gadungan. Kami serahkan kepada Kepolisian yang punya kewenangan," jelasnya. (vv)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini