 |
| Ilustrasi jagung |
Dikutip dari laman drsiew.com, Columbus mendapatkan biji jagung dari suku Indian Amerika lalu membawanya ke Spanyol. Dari sana, jagung menyebar ke Eropa lalu ke bagian dunia yang lain. Kini jagung ditanam di hampir seluruh belahan dunia kecuali di Antartika.
Varietas jagung pun bermacam-macam, selain berwarna kuning seperti yang umumnya kita lihat, jagung juga muncul dalam warna oranye hingga biru keunguan. Meski warnanya berbeda-beda, kandungan nutrisi di dalamnya hampir sama.
Di negara beriklim tropis seperti Indonesia, tanaman berbonggol itu bisa dengan mudah didapatkan. Pada beberapa daerah, jagung menjadi bahan makanan pokok. Jagung memang memiliki efek mengenyangkan dan sebagai sumber karbohidrat yang diklaim lebih sehat daripada nasi putih.
BACA JUGA:
Cita rasa jagung yang gurih juga menjadikannya lezat untuk diolah menjadi lauk hingga camilan. Enggak heran, jagung menjadi sayuran favorit banyak orang. Tak cuma lezat, jagung juga kaya nutrisi. Selain mengandung serat, jagung juga kaya akan zat folat, thiamin, phosphorus, vitamin C, dan zat besi.
Nah, dengan kandungan nutrisinya, jagung dipercaya berkhasiat untuk kesehatan jantung, mata, mengontrol gula darah sampai melawan kanker.
Meski begitu, masih banyak orang yang skeptis dengan manfaat sehat jagung. Mereka menganggap jagung hanya membuat kenyang semata, tanpa nutrisi yang signifikan untuk menunjang kesehatan tubuh.
Untuk membuktikan anggapan mana yang benar serta teruji secara klinis, yuk, kita saksikan dalam tayangan Ayo Hidup Sehat (AHS) pada Kamis, 27 Februari 2019, pukul 13.00 di Tvone.
Acara yang ditayangkan live seputar isu kesehatan itu akan dipandu oleh host Indra Bekti serta dr Sheila Salsabila, BMedSc. Menghadirkan narasumber dr Marya W HarYono, MGizi, SpGK yang akan memaparkan fakta dan mitos seputar jagung.(vv)
