Taman Margasatwa Bukittinggi Berduka, Orangutan 32 Tahun Meninggal

Daftar Isi
image_title
Tangan orangutan (Ilustrasi)
INDOMETRO.ID- Orangutan berjenis kelamin betina berusia 32 tahun dilaporkan mati di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi (TMSBK) pada, Jumat sore 10 Agustus 2018 sekira pukul 16.37 WIB.

Orangutan bernama Meri tersebut, mati lantaran sakit. Sejak Dua tahun terakhir, Meri sudah memperlihatkan gejala sakit dengan kondisi kesehatan yang terus menurun. 
Bahkan, sebelum dinyatakan meninggal oleh tim medis kemarin sore, hampir satu tahun belakanganan, Meri hanya makan sari dari buah yang diberikan petugas. Sementara ampasnya dibuang.
"Tim medis sudah berupaya merawat dan memulihkan kondisi kesehatannya. Namun lantaran terus memburuk, kemarin sore Meri dinyatakan mati,"kata Kepala Bidang TMSBK Ikbal, Sabtu 11 Agustus 2018.
Sekitar pukul 11.00 WIB kemarin lanjut Ikbal, kondisi kesehatan Meri semakin memburuk bahkan sempat kritis, namun tim medis masih bisa memulihkan kondisinya. Hingga akhirnya pada pukul 16.37 Meri tidak bisa diselamatkan lagi. 
Walau dipastikan matinya lantaran sakit komplikasi kata Iqbal, pihaknya saat ini masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kera besar itu mati. 
Beberapa sampel organ dalam Meri seperti hati, paru-paru dan organ pencernaan saat ini sudah dibawa ke laboratorium hewan Veteriner di Baso, untuk diteliti lebih lanjut. Sementara untuk bangkai Meri, sudah dikuburkan.
Meri jelas Ikbal, merupakan orangutan yang berasal dari kebun binatang di Jogyakarta. Meri sendiri sudah lama sebagai penghuni Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi. Selain Meri, TMSBK juga memiliki orangutan berjenis kelamin jantan bernama Bambam yang saat ini berusia 45 tahun.
"Di TMSBK, kita memiliki dua orangutan yakni, Meri dan Bambam,"tutup Ikbal.(vv)

Posting Komentar



#
banner image