Foto |
Mereka adalah Letda Cpn (K) Feny avisha S.TrHan asal Jakarta, Letda Cpn (K) Tri Ramadhani asal Lahat dan Letda Cpn (K) Puspita Ladiba asal Medan
Seluruhnya Lulusan Akademi Militer 2017 yang juga merupakan Taruni angkatan pertama di Akmil. Berdasarkan hasil psikotes, ketiga Srikandi ini dinyatakan memenuhi syarat sebagai calon penerbang di TNI AD.
Sudah 6 bulan mengikuti pendidikan dasar penerbang di Pusdik Penerbad, ketiga wanita ini sudah memiliki jam terbang selama kurang lebih 40 jam menggunakan pesawat latih.
"Ilmu penerbangan ini baru kami dapat di sini, sebelumnya selama di Akmil kita hanya mendapat pelajaran infantri," kata Letda Cpn (K) Tri Ramadhani kepada wartawan di Pusdik Penerbad, Semarang, Jumat (20/7).
Rani biasa disapa memang sebelumnya memiliki ketertarikan dengan dunia penerbangan, sehingga hasil psikotesnya mengantarkan dara cantik asal Lahat ini ke Pusdik Penerbad.
Dia mengaku, awalnya begitu kesulitan mengikuti pendidikan di Pusdik Penerbad. Namun karena sentuhan dingin instruktur-instruktur yang andal dan pengalaman, dia bersama dua orang Kowad lainnya menjadi terbiasa dengan kurikulum latihan.
"Pertama-tama sih takut ya, sampai sekarang saja saya masih belum bisa mendaratkan heli dengan diam. Beda banget dengan latihan di simulator," pungkasnya.
Pengalaman yang dialami oleh Rani juga sama dialami oleh dua koleganya yaitu Letda Cpn (K) Feny avisha S.TrHan dan Letda Cpn (K) Puspita Ladiba.(rmol)
Seluruhnya Lulusan Akademi Militer 2017 yang juga merupakan Taruni angkatan pertama di Akmil. Berdasarkan hasil psikotes, ketiga Srikandi ini dinyatakan memenuhi syarat sebagai calon penerbang di TNI AD.
Sudah 6 bulan mengikuti pendidikan dasar penerbang di Pusdik Penerbad, ketiga wanita ini sudah memiliki jam terbang selama kurang lebih 40 jam menggunakan pesawat latih.
"Ilmu penerbangan ini baru kami dapat di sini, sebelumnya selama di Akmil kita hanya mendapat pelajaran infantri," kata Letda Cpn (K) Tri Ramadhani kepada wartawan di Pusdik Penerbad, Semarang, Jumat (20/7).
Rani biasa disapa memang sebelumnya memiliki ketertarikan dengan dunia penerbangan, sehingga hasil psikotesnya mengantarkan dara cantik asal Lahat ini ke Pusdik Penerbad.
Dia mengaku, awalnya begitu kesulitan mengikuti pendidikan di Pusdik Penerbad. Namun karena sentuhan dingin instruktur-instruktur yang andal dan pengalaman, dia bersama dua orang Kowad lainnya menjadi terbiasa dengan kurikulum latihan.
"Pertama-tama sih takut ya, sampai sekarang saja saya masih belum bisa mendaratkan heli dengan diam. Beda banget dengan latihan di simulator," pungkasnya.
Pengalaman yang dialami oleh Rani juga sama dialami oleh dua koleganya yaitu Letda Cpn (K) Feny avisha S.TrHan dan Letda Cpn (K) Puspita Ladiba.(rmol)
Posting Komentar untuk "Tiga Srikandi Cantik Calon Penerbang TNI AD"