Reduce bounce ratesindo Pelempar Batu di Depok Masih Gentayangan - Indometro Media

Pelempar Batu di Depok Masih Gentayangan

image_title
Sketsa wajah diduga pelaku pelemparan batu ke anak di Depok.
INDOMETRO.ID- Telah lebih dari dua pekan, kasus pelemparan batu di Jalan Juanda, Depok, Jawa Barat yang melukai Raffa Ismail Fahrezi, bocah 9 tahun, hingga kini belum juga terungkap. Padahal, polisi telah mengantongi ciri dan sketsa wajah terduga pelaku.

Minimnya saksi serta petunjuk ataupun bukti yang didapat menjadi alasan penyidik sulit memburu si pelaku. “Sampai sekarang penyidik masih berusaha, nanti jika ada perkembangan akan kami kabari,”  kata Kasubag Humas Polresta Depok, Iptu Made saat dikonfirmasi pada Senin 2 Juli 2018.

Dan berdasarkan hasil pemeriksaan dari  sejumlah saksi, pelaku diduga kuat seorang pria dan melancarkan aksinya seorang diri. Berikut ciri-ciri pelaku berdasarkan sketsa yanng melibatkan Tim Inavis  Mabes Polri:
1. Jenis kelamin laki-laki
2. Usia antara 40-42 tahun
3. Tinggi sekitar 173 cm
4. Berat badan 80 sampai dengan 90 kg
5. Warna kulit sawo matang
6. Bentuk kepala datar atas
7. Bentuk muka segi empat
8. Warna rambut hitam sedang
9. Jenis rambut berombak pendek
Kronologi
Hendy Permana, ayah Raffa Ismail Fahrezi, korban pelemparan batu di Jalan Juanda, Depok Jawa Barat mengaku ia dan keluarga trauma dengan peristiwa tersebut. Sang istri bahkan tak mau lagi naik motor, sedangkan Raffa, hingga kini takut bertemu dengan orang yang tak dikenal.
Bahkan, meski tidak mengalami luka separah Raffa, namun Hendy yang luka di bagian tangan mengaku was-was ketika harus kembali mengendarai motor.
"Dulu saya pikir naik motor itu kalau enggak ditabrak ya nabrak, eh ternyata saya sekarang takut disambit lagi," katanya pada wartawan, Sabtu, 23 Juni 2018.
Hendy menceritakan, peristiwa yang dialami keluarganya itu terjadi pada hari pertama lebaran, tepatnya Jumat malam, 15 Juni 2018. Kejadian bermula ketika Hendy bersama anak dan istrinya baru pulang merayakan idul fitri di rumah saudara di Bekasi.
Hendy yang menggunakan motor kemudian pulang ke Depok dengan melintas di Jalan Juanda menuju Margonda. Saat itu, posisi Raffa ditengah, sedang tidur menyandar bahu Hendy. "Jadi Raffa bukan di depan. Dia lagi senderan di bahu saya, tidur. Yang duduk paling belakang istri," katanya.
Perjalanan keluarga kecil ini pun berlangsung seperti biasa, namun ketika tak jauh dari lampu merah pertigaan Juanda-Margonda, tepatnya di depan Gang Fatimah, tiba-tiba Hendy melihat sesosok pria berlari di trotoar ngambil batu. Tanpa banyak basa-basi, pria misterius itu langsung melemparkannya ke arah Hendy.
"Saya juga kaget, awalnya saya kira cuma kena tangan kiri saya. Enggak tahunya Raffa bangun, bilang pusing, sakit, pas kami berhenti ternyata darah sudah ngucur. Wajah anak saya kena batu itu juga ternyata. Dia yang paling parah," katanya.
Ketika itu kondisi sekitar sepi, ada seorang pengendara motor tepat dibelakang keluarga ini. Tadinya pengendara tersebut ingin mengejar pelaku namun karena melihat luka Raffa yang parah, akhirnya memutuskan untuk memberikan bantuan terlebih dulu.
"Di belakang ada pengendara yang mau ngejar pelaku tapi karena lihat Raffa berdarah akhirnya dia nolongin kami. Sempat dibawa ke klinik dekat sebelum ke Rumah Sakit Polri Kramatjati," ujarnya.
Sosok Misterius
Hendy mengaku, dirinya sempat melihat sosok pelaku. Menurutnya, pelaku adalah seorang pria yang berpenampilan normal. "Dia jalan biasa di trotoar, pas lihat kami dia lari ambil batu terus nimpuk. Tampilannya kaya orang biasa, pakai celana pendek," katanya.
Hendy pun yakin, sketsa wajah yang telah dibuat oleh tim Inavis Mabes Polri sama persis dengan pria misterius itu. "Iya sketsanya mirip sekali. Saya sendiri enggak tahu kenapa ditimpuk. Saya merasa enggak punya masalah."
Diberitakan sebelumnya, tim Inavis Mabes Polri yang diturunkan untuk membuat sketsa wajah pelaku pelemparan batu yang mengenai wajah Raffa Ismail Fahrezi akhirnya rampung. Polisi pun berharap, dengan adanya sketsa ini, kasus itu dapat segera terungkap.
Kapolresta Depok, Komisaris Besar Didik Sugiyarto mengatakan, pihaknya juga telah berulang kali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari petunjuk atas kasus ini.
"Kami melakukan olah TKP secara berulang, sudah lebih dari empat kali. Kami terus berupaya mengumpulkan alat bukti dan pendukung pentunjuk yang ada di TKP. Dan sampai saat ini kita sudah melakukan pemeriksaan empat orang saksi, diantaranya adalah orangtua korban," katanya pada wartawan, Jumat, 22 Juni 2018.
Selain itu, polisi juga sudah mengamankan tiga titik kamera pengintai atau cctv dilokasi kejadian. Cctv itu sampai saat ini sedang dianalisa penyidik.
"Kami juga buat sketsa wajah terduga pelaku berdasarkan keterangan saksi-saksi. Kami dibantu Pus Inavis Mabes Polri berdasarkan keterangan para saksi. Sketsa ini menjadi alat bantu kami untuk mengidentifikasi pelaku. Ini akan kami share ke masyarakat, diharapkan dengan begitu kita dapat informasi tambahan."(viva)

Posting Komentar untuk "Pelempar Batu di Depok Masih Gentayangan"

PELUANG TIAP DAERAH 1 ?