Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, GOLA menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga adat dalam pengawasan serta pemberdayaan tenaga kerja lokal, khususnya di wilayah kerja (WK) Rokan yang menjadi sentra aktivitas industri hulu migas.
Kordinator GOLA Amris Sholihan bersama 16 Organisasi dan lembaga Adat menegaskan bahwa kehadiran organisasi adat bukan hanya untuk menjaga nilai budaya, namun juga berkontribusi dalam mendorong transparansi dan keadilan ketenagakerjaan di daerah sendiri.
“Kami berharap Disnaker bisa membuka ruang kerjasama dan berbagi informasi terkait data tenaga kerja lokal di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di WK Rokan,” ujar perwakilan GOLA dalam pertemuan tersebut.
GOLA juga meminta agar Disnaker Kabupaten Bengkalis segera menyurati pihak Pertamina Hulu Rokan (PHR), guna menginisiasi pertemuan segitiga antara GOLA, Disnaker, dan PHR. Pertemuan tersebut direncanakan sebagai forum diskusi untuk membahas pengawasan ketenagakerjaan, keterbukaan data, serta perlindungan hak-hak pekerja lokal.
“Kami ingin duduk bersama dengan PHR dan Disnaker untuk mendiskusikan secara langsung isu-isu ketenagakerjaan dan bagaimana mekanisme pengawasan bisa lebih optimal,” tegasnya.
Sementara itu, Kadisnaker Salman Afarisi menyambut baik aspirasi yang disampaikan GOLA dan mengapresiasi semangat kolaborasi yang diusung oleh organisasi adat tersebut.
“Kami terbuka terhadap semua masukan dan akan berupaya memfasilitasi komunikasi dengan pihak perusahaan, khususnya PHR, untuk kebaikan bersama,” ungkapnya.
Langkah ini diharapkan menjadi awal sinergi baru antara pemerintah, masyarakat adat, dan perusahaan dalam menjaga keberimbangan industri dan kesejahteraan masyarakat lokal di Bengkalis.
Posting Komentar untuk "Gabungan Ormas Adat Melayu (GOLA) Kunjungi Disnaker Duri, Kerjasama Pengawasan Tenaga Kerja Lokal"