INDOMETRO.ID | ACEH TENGGARA — Gejolak terjadi di Kute Pulo Piku, Kecamatan Darul Hasanah. Warga murka setelah mencium dugaan kuat penyalahgunaan Dana Desa oleh Penjabat (Pj) Pengulu Irwansyahri.
Tak hanya menuding pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT), warga juga mencurigai adanya manuver politik untuk memperpanjang masa jabatan di tengah kisruh keuangan desa.
“Kami sudah cukup bersabar. Pemimpin seperti ini harus dihentikan! BLT dipotong, dana desa tak jelas arahnya, sekarang malah mau lanjut jabatan?” tegas seorang tokoh masyarakat, Minggu, 4 Juni 2024.
Berdasarkan laporan warga, seharusnya setiap penerima BLT memperoleh Rp1,8 juta untuk dua triwulan.
Namun, yang dibagikan hanya Rp1,6 juta. Artinya, ada potongan misterius Rp200 ribu per orang yang tak pernah dijelaskan ke publik. Parahnya, praktik ini terjadi di awal masa jabatan Irwansyahri sebagai Pj Pengulu.
Dana Desa Dicairkan, Laporan Tak Kunjung Muncul
Warga makin gelisah setelah mengetahui bahwa Dana Desa tahap pertama tahun 2025 sudah dicairkan, sementara masa jabatan Irwansyahri segera berakhir pertengahan Juni ini.
Hingga kini, tidak ada laporan rinci terkait penggunaan dana tersebut.
“Jangan-jangan ini cara dia menyedot anggaran sebelum lengser. Belum juga selesai jabatannya, dana sudah diambil tapi laporan tak ada.
Ini sangat mencurigakan!” ujar salah satu pemuda desa.
Tak sedikit warga menduga bahwa dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat telah dialihkan untuk kepentingan pribadi atau disimpan tanpa kejelasan.
Upaya Perpanjangan Jabatan Picu Kemarahan
Ironisnya, di tengah berbagai tudingan itu, Irwansyahri disebut-sebut sedang mengupayakan perpanjangan masa jabatannya. Hal ini semakin menyulut emosi warga yang menilai gaya kepemimpinannya tertutup, arogan, dan tidak transparan.
“Desa ini bukan milik pribadi. Kami butuh pemimpin, bukan pengelola dana yang hanya tahu tarik anggaran tanpa tanggung jawab,” kata warga lain dengan nada geram.
Warga Geruduk Kantor Bupati
Tak tinggal diam, para tokoh masyarakat langsung bergerak ke Kantor Bupati Aceh Tenggara, M. Salim Fakhri.
Mereka menyampaikan tuntutan tegas agar Pj Pengulu Irwansyahri segera dicopot dan tidak diperpanjang masa jabatannya.
“Kami ingin perubahan. Kalau ini dibiarkan, citra pemerintah daerah ikut hancur. Jangan beri panggung lagi untuk orang yang tidak amanah,” tegas perwakilan warga.
Hingga berita ini diterbitkan, Irwansyahri belum memberikan pernyataan resmi, dan pihak kecamatan pun belum menanggapi desakan warga.
Kini, publik menunggu langkah tegas dari Bupati M. Salim Fakhri.
Apakah akan berpihak kepada rakyat atau membiarkan dugaan korupsi Dana Desa ini terus berlarut? ***
Posting Komentar untuk "Warga Ngamuk! Pj Pengulu Pulo Piku Diduga Korupsi Dana BLT dan Incar Jabatan Lagi"