Merangin - indometro.id, Sejumlah guru honorer di Kabupaten Merangin, sebanyak kurang lebih 100 orang, berstatus R2 (Ekskategori 2) dan R3 (guru non-ASN yang terdata di pangkalan database BKN), masih menghadapi ketidakpastian terkait status mereka sebagai tenaga pendidik. Pada Senim, 23/06/2025
Mereka melakukan aksi dengan mendatangi Kantor Bupati Merangin untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan mereka. Aksi ini bertujuan untuk menuntut perhatian serius dari pihak pemerintah terkait masa depan karier dan kesejahteraan mereka.
Para guru yang tergabung dalam kelompok R2 dan R3 ini merasa terpinggirkan. Mereka membawa berbagai tuntutan yang mencerminkan ketidakpastian status mereka. Tuntutan utama mereka adalah:
1. Meminta Pemerintah Kabupaten Meranginemberikan sata Palit terkait data honorer yang lolos P3K Tahap 1 dan tahap 2.
2. Meminta Bupati Merangin memikirkan kesejahteraan mereka, saat gaji yang terimaknya hanya Rp. 750.000/ Bulan jauh dari kata layak.
3. Meminta pemerintah kabupaten Merangin untuk membayar Gajinya tepat waktu. Sebagai mana saat sudah 4 bulan gaji mereka belum di bayar.
4. Meminta pemerintah kabupaten Merangin memberi gaji sesuai dengan undang-undang 6/ 2023 tentang pengupahan.
” Kami, para Guru Non ASN di Kabupaten Merangin yang hingga saat ini berstatus R2 dan R3 serta tidak mendapatkan formasi atau tidak lulus PPPK Full Time pada tahun 2024, 2025, dengan ini menyampaikan keluhan sekaligus harapan kami kepada Pemerintah Kabupaten Merangin,” Ujar Ridwanto Salah satu guru honorer kepada wartawan"
Selain itu, mereka juga meminta kejelasan mengenai status PPPK paruh waktu bagi mereka yang tidak lulus seleksi PPPK Full Time. Kejelasan ini dianggap sangat penting untuk menentukan langkah dan kebijakan yang harus diambil oleh pemerintah untuk menyelesaikan masalah mereka.
Para guru juga mendesak agar proses pengangkatan mereka sebagai PPPK, baik Full Time maupun Part Time, dapat dipercepat. Hal ini diharapkan dapat memberikan kepastian bagi masa depan mereka dan menjadi bentuk penghargaan atas pengabdian mereka selama bertahun-tahun dalam dunia pendidikan di Kabupaten Merangin.
Aksi yang dilakukan oleh para guru ini juga diharapkan dapat menjadi momentum bagi pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Merangin untuk lebih serius dalam memperhatikan nasib guru non-ASN. Dengan perhatian dan tindakan nyata dari pemerintah, diharapkan ketidak pastian yang mereka hadapi bisa segera diselesaikan, sehingga mereka dapat melanjutkan pengabdiannya dengan tenang dan fokus pada pendidikan.
Pemerintah Kabupaten Merangin dan DPRD diharapkan dapat bekerja sama untuk menemukan solusi yang adil dan tepat bagi para guru non-ASN, sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi mereka dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa. Para guru ini percaya bahwa peran mereka sangat penting dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan di Kabupaten Merangin.
Melalui Aksi yang akan di laksanakan, para guru non-ASN menegaskan harapan mereka agar permasalahan yang mereka hadapi mendapat perhatian serius dan segera ada tindak lanjut yang dapat memberikan solusi jelas terkait status mereka. Mereka menantikan jawaban dan tindakan konkret dari pihak pemerintah Kabupaten Merangin (**).
Posting Komentar untuk "Tenaga Honorer R2, R3 Tetapi Janji, Geruduk Kantor Bupati Merangin"