Serangkaian Tradisi Bersih Desa Sumberagung: Refleksi Syukur dan Kebersamaan

 


Tulungagung –Indometro.id- Pemerintah Desa Sumberagung, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, kembali menggelar tradisi tahunan Bersih Desa, sebuah rangkaian kegiatan sakral yang mencerminkan rasa syukur serta harapan akan keberkahan dan keselamatan bagi seluruh warga.


Acara ini berlangsung selama dua hari, pada Rabu dan Kamis (14-15 Mei 2025) dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat dalam prosesi yang penuh makna. Hadir dalam acara tersebut Muspika kecamatan Rejotangan, kepala desa Sumberagung beserta perangkat, Babinsa, Babinkamtibmas, LPM, BPD serta tamu undangan lainnya.

BUTUH BANTUAN HUKUM ?


Kepala desa Sumberagung, Judianan Junjung Nugroho, menjelaskan rangkaian kegiatan dimulai pada Rabu malam dengan doa bersama yang diikuti perwakilan dari seluruh masjid di desa. Tradisi spiritual ini mencakup Khotmil Qur'an, Istighosah, Sholawatan, dan pembacaan Rotib Qubro, menciptakan suasana khidmat yang dipenuhi doa serta lantunan dzikir.


"Momentum ini bukan sekadar ibadah, tetapi juga menjadi wujud kebersamaan dan penguatan nilai-nilai religi dalam kehidupan bermasyarakat," ujarnya, Kamis (15/5/2025).


Lanjut, pada Kamis malam, acara mencapai puncaknya dengan pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk, menampilkan dalang Ki Ndaru Kartiko, serta menghadirkan bintang tamu, pelawak Gareng dari Pacitan. Sebelum pertunjukan berlangsung, tokoh-tokoh masyarakat bersama warga melakukan prosesi kenduri di tujuh lokasi pepunden desa.


"Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan kepada para leluhur sekaligus ungkapan doa agar keberkahan senantiasa mengiringi kehidupan masyarakat Sumberagung," terang Junjung.


Lebih lanjut, penting untuk dicatat bahwa penyelenggaraan Bersih Desa ini tidak hanya bergantung pada anggaran desa, tetapi juga mendapat dukungan dari para donatur dan tokoh masyarakat yang peduli terhadap kelestarian tradisi.


"Sebagai sebuah warisan budaya, acara ini menjadi simbol penghormatan terhadap nilai-nilai luhur yang telah diwariskan secara turun-temurun," tandasnya.


Sepanjang pelaksanaan acara, suasana berlangsung dengan tertib, lancar, dan meriah, mencerminkan antusiasme warga dalam menjaga tradisi. Sebagai penutup, prosesi ruwatan dilakukan dengan penuh kekhidmatan, menandai harapan akan kehidupan yang lebih baik, jauh dari marabahaya, serta penuh keberkahan.


Dengan terlaksananya Bersih Desa, masyarakat Sumberagung kembali menegaskan bahwa tradisi bukan sekadar warisan, tetapi juga perekat sosial yang memperkuat identitas, kebersamaan, dan spiritualitas.(AG

Posting Komentar untuk "Serangkaian Tradisi Bersih Desa Sumberagung: Refleksi Syukur dan Kebersamaan"