Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Dalam Bakso, Lapas Kayuagung Nyaris Kecolongan

OKI, Indometro.id-

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kayu Agung, Sumatera Selatan lagi lagi di uji, kali ini mampu gagalkan upaya penyelundupan 3 paket narkotika jenis sabu yang dimasukkan dalam bakso saat layanan kunjungan, Selasa (27/5/25) lalu.

Temuan barang terlarang tersebut berawal dari penggeledahan terhadap pengunjung berinisial W yang merupakan ibu kandung dari Warga Binaan tindak pidana Narkotika berinisial IL.

“Saat pemeriksaan di pintu utama, Petugas Penjaga Pintu Utama (P2U) menemukan barang terlarang yang disembunyikan dalam Bakso Isi,” ungkap Kepala Lapas Kelas IIB Kayuagung Syaikoni saat diwawancarai awak media.

Narkotika yang disusupkan di dalam Bakso itu dibawa oleh Ibu kandungnya untuk WBP inisial IL, narapidana kasus narkoba dengan hukuman 7 tahun.

"Bakso itu kondisinya memang sudah tidak utuh tidak seperti bakso buatan dari tukang baksonya," tambahnya.

Namun, dari pengakuan Ibu kandung IL, sebelumnya ia tidak mengetahui keberadaan narkotika di dalam bakso yang dibawanya. "Bakso itu titipan dari teman IL," tambahnya.

Mendapati barang bukti tersebut, petugas segera berkoordinasi dengan Satresnarkoba Polres OKI. Barang bukti langsung diserahkan kepada pihak kepolisian untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Ia juga menyatakan keberhasilan ini merupakan bukti ketelitian dan kewaspadaan petugas dalam menjaga pengawasan di lingkungan lapas Kayuagung.

"Kami tidak akan mentoleransi upaya penyelundupan narkotika dalam bentuk apapun. Pengawasan yang ketat akan terus kami terapkan untuk memastikan lapas tetap bersih dari narkotika," tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk memutus jaringan peredaran narkotika di dalam lapas.

"Proses hukum lebih lanjut akan dilakukan untuk mengusut pihak-pihak yang terlibat dalam percobaan penyelundupan ini," ujarnya.

Ditempat yang sama, Kasat Narkoba Polres OKI Iptu Adrian Candra mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan dari warga binaan dan ibunya guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut.