-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Reaksi Otak Ketika Saat Bercinta Dengan Pasangan

    redaksi
    Minggu, 19 November 2023, November 19, 2023 WIB Last Updated 2023-11-19T04:30:11Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh

     




    Kapan terakhir kali Anda berhubungan seks dengan suami? Semoga belum lama ya, Moms. Sebab meski sudah lama menikah atau sudah punya anak, Anda dan pasangan tetap perlu rutin dan kalau bisa, sering bercinta. Ini demi keharmonisan rumah tangga maupun kesehatan tubuh maupun otak Anda.

    Kenapa otak?
    Ya Moms, dilansir The Healthy, salah satu studi yang dilakukan oleh The State University of New Jersey, Amerika Serikat, memaparkan bahwa setidaknya ada 30 area di otak yang aktif saat seseorang berhubungan seks lho, Moms. Maka tak heran Anda dan pasangan pun merasa rileks saat melakukannya.
    Lantas, reaksi apa saja yang yang terjadi pada otak ketika bercinta dengan pasangan?

    1.Otak Menurunkan Kesadaran: Pendorong Orgasme

    Ilustrasi wanita orgasme Foto: Shutterstock
    zoom-in-whitePerbesar
    Ilustrasi wanita orgasme Foto: Shutterstock
    Pernahkah Anda merasa saat berhubungan seks dengan suami, rasanya kesadaran menurun? Ya Moms, itu adalah salah satu reaksi otak ketika Anda berhubungan intim.
    Satu wilayah otak yang melibatkan penilaian sosial dan kesadaran akan tertutup selagi bercinta. Sehingga kesadaran diri dan rasionalitas Anda berkurang. Tapi inilah yang membantu munculnya orgasme.

    2.Otak Mematikan Sistem Penalaran: Bikin Baper

    ilustrasi pasangan suami istri Foto: Shutterstock
    zoom-in-whitePerbesar
    ilustrasi pasangan suami istri Foto: Shutterstock
    Sistem limbik, wilayah otak primitif bertanggung jawab atas dorongan dan elemen pemrosesan emosional, aktif selama berhubungan seks. Selain itu, bagian lain dari korteks serebral yang mengatur penalaran akan dimatikan.
    "Akibatnya, tindakan seksual itu sendiri lebih didorong oleh naluri dan emosional daripada pemikiran rasional," kata dr. Jason Krellman, PhD, ABPP, seorang neuropsikolog dan asisten profesor Neuropsikologi di Columbia University Medical Center, AS.

    3.Otak Melepaskan Dopamin: Pemicu Rasa Puas

    Seks memicu lepasnya dopamin yang menimbulkan rasa puas Foto: Shutterstock
    zoom-in-whitePerbesar
    Seks memicu lepasnya dopamin yang menimbulkan rasa puas Foto: Shutterstock
    Seks menyebabkan otak melepaskan tingkat neurokimia yang jauh lebih tinggi. Perubahan kimia tersebut bisa membantu mengatur dan mempercepat aktivitas seksual Anda. Salah satu neurotransmitter ini adalah dopamin yang membuat Anda memiliki hasrat, euforia, kepuasaan, dan kebanggaan.
    Dopamin ini adalah bagian penting dari sistem otak yang dilepaskan ketika Anda sedang bersemangat. Misalnya juga ketika Anda lagi mengkonsumsi makanan kesukaan, Moms.

    4.Otak Melepaskan Oksitosin: Penghilang Rasa Sakit

    Ilustrasi berhubungan seks di kamar mandi. Foto: Shutterstock
    zoom-in-whitePerbesar
    Ilustrasi berhubungan seks di kamar mandi. Foto: Shutterstock
    Oksitosin adalah hormon yang meningkatkan gairah seksual dan orgasme Anda. Tak hanya itu, oksitosin juga mendorong rasa cinta dan ikatan kepada pasangan Anda.
    Beberapa penelitian berspekulasi bahwa wanita mungkin lebih cenderung terhubung secara emosional setelah orgasme berkat oksitosin ini. Ketika hormon tersebut dilepaskan, ia memiliki efek menghilangkan rasa sakit dan menambah kenikmatan dalam berhubungan intim.

    5.Otak Melepaskan Serotonin: Bikin Happy!

    Saat berhubungan seks, otak melepaskan serotonin yang menimbulkan rasa bahagia Foto: Shutterstock
    zoom-in-whitePerbesar
    Saat berhubungan seks, otak melepaskan serotonin yang menimbulkan rasa bahagia Foto: Shutterstock
    Serotonin adalah hormon yang membantu mengatur suasana hati dan keinginan untuk tidur. Jadi ketika seseorang tidak mendapatkan cukup serotonin, ia mungkin terlihat tertekan. Serotonin cenderung meningkat saat berhubungan seks, sehingga menyebabkan perasaan bahagia dan damai setelah berhubungan seksual.
    dr. Krellman menambahkan beberapa penelitian menunjukkan dalam kondisi sehat, seks bisa meningkatkan suasana hati, mengurangi stres, dan bisa meningkatkan daya ingat Anda, Moms.

    6.Otak Melepaskan Vasopresin: Jadi Ngantuk!

    Ilustrasi pasangan tidur lelap setelah berhubungan seks Foto: Shutterstock
    zoom-in-whitePerbesar
    Ilustrasi pasangan tidur lelap setelah berhubungan seks Foto: Shutterstock
    Menurut peneliti saraf dr. Nicole Prause, PhD, beberapa penelitian menunjukkan perubahan vasopresin setelah orgasme membuat wanita memiliki ikatan emosional dengan pasangannya, sementara pria justru meningkatkan rasa kantuk,
    "Mengingat bahwa vasopresin meningkatkan rasa kantuk, inilah mengapa pria selalu tertidur setelah berhubungan seks. Mungkin ada dasar biologis untuk itu," kata Prause.

    7.Otak Melepas Norepinefrin: Ekstra Energi!

    Seks meningkatkan gairah, perhatian, dan energi dengan mengaktifkan sistem saraf simpatik di otak.  Foto: Shutter Stock
    zoom-in-whitePerbesar
    Seks meningkatkan gairah, perhatian, dan energi dengan mengaktifkan sistem saraf simpatik di otak. Foto: Shutter Stock
    Norepinefrin meningkatkan gairah, perhatian, dan energi dengan mengaktifkan sistem saraf simpatik di otak.
    "Ketika berhubungan seks dan norepinefrin dilepaskan otak, detak jantung akan meningkat dan ini membuat tubuh menjadi bugar," kata Clifford Segil, DO, seorang ahli saraf di Santa Monica, California, AS.
    Jadi bila Anda mendengar tentang putus cinta bisa meningkatkan atau menghilangkan nafsu makan, dan sulit tidur, itu disebabkan oleh kadar norepinefrin yang tinggi.

    Sumber : Kumparan


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini