Simeulue, Indometro.id – Baitul Mal Kabupaten (BMK) Simeulue laksanakan Kajian Zakat Sosialisasi dan Edukasi Zakat Kepada Masyarakat. Kegiatan dilaksanakan di mesjid Baiturrahmah kota Sinabang. Pada Rabu, 25 Oktober 2023.
Menghadirkan Narasumber Prof. Dr. H. ARMIADI MUSA (mantan Kepala Baitul Mal Aceh). Saat bersamaan Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) AR-RANIRY itu bersama rombongan berada di Sinabang dalam rangka Rakor dan Peninjauan langsung lokasi MTQ Aceh ke-36 Tahun 2023 yang akan di gelar November mendatang di kabupaten penghasil Lobster itu.
Kajian Zakat yang dilaksanakan di Masjid Kota Sinabang tersebut berlangsung sangat menarik. Hal itu dapat lihat dari tingginya antusias masyarakat yang hadir dengan bertanya langsung terkait zakat secara menyeluruh kepada narasumber, saling bergantian satu sama lainnya.
Dengan tingginya keingintahuan dan antusias masyarakat, kepala BMK Simeulue, Supriadi, berinisiatif dan meminta narasumber meluangkan waktu untuk kembali mengisi Kajian zakat tersebut pada ba’da shubuh esok harinya pada tempat yang sama.
Prof. Armiadi yang juga Ketua Harian LPTQ Aceh itu dalam paparannya menyampaikan bahwa Zakat Mal wajib dikeluarkan dimana tempat harta kekayaan tersebut diperoleh.
Dicontohkannya, seorang pengusaha atau pedagang yang berusaha di kabupaten Simeulue wajib mengeluarkan zakatnya di Simeulue, dan di salurkan kepada mustahik yang ada di wilayah itu juga. Atau misalnya seorang pengusaha tinggal di luar Simeulue namun usahanya berada di Simeulue maka wajib menunaikan zakatnya di Simeulue.
“Prinsip zakat mal dimana harta didapat disitu ditunaikan zakat. Berbeda halnya dengan Zakat Fitrah, afdhalnya zakat fitrah ditunaikan ketika fisik atau badan muzakki berada terutama pada malam hari raya (futhur) disitu ditunaikan zakat fitrahnya”. Jelasnya.
Ketika ditanya oleh jama’ah boleh tidak menyalurkan zakat sendiri, Prof Armiadi menjawab boleh saja asal yang bersangkutan paham dan menyalurkan kepada seluruh asnaf yang ada (delapan asnaf), tidak boleh disalurkan hanya kepada satu atau dua asnaf saja, fakir dan miskin.
Pada kesempatan itu Prof Armiadi menekankan kepada Muzakki untuk menunaikan zakat melalui Amil atau lembaga resmi seperti Baitul Mal, sehingga zakat benar-benar dapat tersalurkan tepat sasaran kepada seluruh asnaf.
Sementara kepala Baitu Mal Kabupaten Simeulue, Supriadi, menyampaikan ke media ini, bahwa Kajian Literasi Zakat tersebut akan terus digalakkan ke depannya. Hal itu dikatakannya merupakan upaya Kampanye Sadar Zakat kepada masyarakat khususnya para aghniya’ para pebisnis, pengusaha, badan usaha, maupun instansi vertikal yang ada di Simeulue.
“Guna memaksimalkan potensi zakat sebagai salah satu filantropi Islam dan pilar penting yang menjadi solusi dalam pemberantasan kemiskinan”. Kata Supriadi.
Ia juga mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada para Muzakki dan munfiq yang telah menunaikan zakat dan infaqnya melalui BMK Simeulue. “Alhamdulillah Zakat dan Infaq bapak-ibu telah kami salurkan kepada yang berhak menerimanya”. Imbuh Supriadi
Melalui media ini, Ia juga mengajak masyarakat Simeulue khususnya para aghniya’, pengusaha, pedagang, Badan usaha yang hartanya telah mencapai nisab dan sampai haul untuk menyetorkan zakatnya ke Baitul Mal kabupaten Simeulue.
Melalui rekening zakat 020.01.02.580014-0 (Bank Aceh Syariah) AN. Zakat Kasda Baitul Mal Kabupaten Simeulue dan 0240081947 (BSI) AN. Zakat Kasda Baitul Mal Kabupaten Simeulue.
Sedangkan munfiq yang ingin menyalurkan infak bisa melalui no rekening 020.01.02.580014-1 (Bank Aceh Syariah) AN. Infaq Kasda Baitul Mal Kabupaten Simeulue.
Lanjut kepala BMK Simeulue, Semakin banyak Muzakki dan Munfiq yang berzakat dan berinfaq semakin banyak mustahik yang terbantu.
Ia berharap dengan dilaksanakannya Kajian Literasi Zakat itu semakin menumbuhkan kesadaran semua orang menjadi hamba Allah SWT yang cinta akan Berzakat. “Zakat itu riingan, yang berat Pahalanya. Muzakki Berzakat, Mustahik Berdaya dan Sejahtera”. Tutup Supriadi. (A²n)
