Pantauan wartawan, sejak pukul 10.45 Wib, Kelenteng yang didirikan di area Water Front City tersebut banyak dihadiri oleh umat. Baik yang dalam kota maupun juga dari luar Tanjung Balai seperti dari Jakarta, Medan dan dari bagan siapi-api.

Semua umat yang datang ke Kelenteng Dewi Samudera untuk melaksanakan ritual sembahyang dan memanjat doa, berharap berkah perlindungan, kesehatan, kesuksesan dan kesejahteraan

Menurut salah seorang penyelenggara peringatan HUT maco Niu-Niu, bapak ahui mengungkapkan bahwa peringatan hari ulang tahun Dewi maco Niu-Niu merupakan kegiatan yang selalu dilaksanakan setiap tahun, dengan menggelar berbagai rangkaian acara kebersamaan seperti sembahyang dan memanjatkan doa untuk kesehatan dan kelancaran usaha.

Hampir semua masyarakat Tionghua Tanjung Balai percaya dewi Maco niu-niu adalah salah satu Dewi yang banyak dipuja sebagai sosok pelindung dan penolong bagi para pelaut dan nelayan.

Tempat ibadah Kelenteng Dewi Samudera ini diperkirakan didirikan pada tahun 2009 dan saat ini merupakan salah satu tempat ibadah yang  sering dikunjungi oleh umat Tionghua baik dari Tanjung Balai maupun umat dari daerah lainnya.

“Segenap elemen masyarakat terutama umat Buddha Kota Tanjung Balai, kami harapkan bisa menjadikan momentum peringatan HUT Maco niu-niu untuk bersama-sama membangun kerukunan dan toleransi dengan mengedepankan azas saling  menghormati, saling pengertian, dan saling menghargai demi terwujudnya kehidupan yang aman dan kondusif serta tetap menjunjung adat istiadat dan keyakinan masing-masing,” ungkapnya.

Ia juga memohon agar masyarakat yang datang ke kelenteng Dewi Samudra bisa merawat dan memelihara keberadaan Kelenteng Dewi Samudera di kota Tanjung Balai ini supaya masyarakat yang berkunjung merasa nyaman dan sejuk dalam beribadah.

@mr.rudy