PASER, indometro.id - Jumarin salah satu pedagang sayur di pasar induk Senaken mengaku kecewa atas sikap pemerintah daerah Kabupaten Paser, khususnya pada dinas pasar yang dianggap memaksa pindah para pedagang ke wilayah Blok B yang jalannya sangat sempit dan tidak memiliki akses jalan tembus seperti blok-blok lainnya.
Pernyataan tersebut dilontarkan Jumarin dan kawan-kawannya sesama pedagang sayur saat saat jumpa awak media pada Selasa (15/2/22022) di lokasi lapak penjualan sayur Pasar Induk Senaken tampak sedang di bongkar.
Menurut jumarin sebenarnya ia iklas aja dipindahkan dimana saja asalkan tempat yang diberikan ditata oleh pihak pemerintah daerah melalui dinas pasarnya dengan mempertimbangkan akses lewat para pembeli sehingga pembeli dipasar induk senaken mau masuk keblok B yang dijadikan relokasi lapak sayur.
“Kami ini sebagai pedagang emperan sebenarnya tidak masalah mau ditaro dimana aja yang penting dagangan kami ini satu dua hari bisa abis terjual, sebab kalo ngak laku karna pembeli malas lewat karna jalannya sempit dan ngak ada akses jalan tembusnya kaya blok-blok yang lain ya kasian kami”. Tutur Jumarin yang diaminkan rekan-rekannya.
Sementara Imran (42 th) menganggap pemindahan yang dilakukan Dinas Pasar dan Pemerintah Daerah seakan tidak peduli dan tidak pernah belajar mencari tau, apa alasan yang membuat para pedangan sayur di blok B dulunya sempat pilih pindah sendiri berjualan keluar meninggalkan blok B.
“kalo akses jalan tempat kendaraan memutar ketempat lapak memadai, kami yakin semua pasti terima, tapi ini semua dikelilingi tembok dan akses keluar masuk kendaraan cuma satu dan jalan di muka lapak juga sempit, sehingga kita khawatir pasti nanti para pembeli sayur hanya milih yang diluar aja”. Kata Imran.
Hal senada juga disampaikan Yani (55 thn) yang mengaku gelisah jika dagangannya tidak habis dalam satu atau dua hari. Sebab tempat relokasi di Blok B tampak tidak memadai. Selain jauh diujung, kondisi jalan lapaknya juga tidak bisa dilintasi motor akibat sempit dan buntu.
“Kita ini cuma penjual lombok, tomat dan sayur mayur bukan kelontongan. Kalo pembeli sempat jarang menuju lapak sehari aja, dagangan jelas rusak. Lah wong ini sayur ngak tahan lama, layu sedikit aja orang mulai malas beli. Dan kalo sempat dibuang karna ngak laku, ya kami bangkrut”. Kata Yani mengahiri.
Posting Komentar untuk "Dipindah Ke Lapak Yang Jalanya Sempit Dan Buntu, Pedagang Sayur Di Blok B Senaken Sedih."