-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Mahasiswa USI Turun Ke Jalan Desak Pemerintah Tutup PT.TPL

    redaksi
    Senin, 07 Juni 2021, Juni 07, 2021 WIB Last Updated 2021-06-07T03:52:00Z

    Ads:

    Mahasiswa USI Turun Ke Jalan Desak Pemerintah Tutup PT.TPL


    Simalungun, indometro.id - Puluhan mahasiswa menghadang truck pengangkut kayu di depan Universitas Simalungun Jalan Sisingamangaraja Kecamatan Sitalasari, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, Sabtu (5/6/2O21) siang.

    Aksi mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat Melawan (Gerilyawan) itu sebagai bentuk protes dan perlawanan kepada perusahaan yang telah dinilai merusak lingkungan.

    Dan para mahasiswa juga bernyanyi khas daerah sehingga menjadi perhatian pengguna jalan yang melintas di Jalan Sisingamangaraja itu.

    Secara spontan mahasiswa menghadang 1 unit truck pengangkut kayu milik perusahaan dan diparkirkan ke tempat lebih luas agar tidak menggangu arus lali lintas.

    Sebagian mahasiswa naik ke atas bagian kepala mobil dan berorasi, serta membentangkan spanduk didepan truck kayu milik perusahaan itu dengan berbagai tulisan menuntut tutup PT TPL.

    Aksi mahasiswa tersebut sempat membuat macet arus lali lintas sehingga polisi pun turut mengatur kendaraan yang hilir mudik guna menghindari kemacetan yang lebih parah.

    Bahkan ada juga beberapa mahasiswa tampak naik ke atap kepala mobil dan membentangkan spanduk yang bertuliskan tutup PT TPL.

    Selain itu, tampak aparat kepolisian juga terlihat mengatur arus lalu lintas dan memeriksa dokumen truck pengangkut kayu milik perusahaan serta komunikasi dengan supir truck.

    Dikutip dari selebaran pernyataan sikap milik pendemo, setelah hampir 30 tahun berdiri, PT. Toba Pulp Lestari (TPL) telah banyak mengakibatkan kerusakan alam, penebangan hutan yang massif (deforestasi) berakibat pada berkurangnya keseimbangan alam
    dan merusak lingkungan di kawasan Danau Toba.

    “Selama pembalakan liar tetap dibiarkan sehingga lingkungan hutan rusak dan  perusahaan TPL masih tetap beroperasi kami akan selalu mengkonsolidasi kan semua elemen untuk kembali turun kejalan,” teriak mahasiswa dengan lantang.

    Mereka juga menambahkan jika aksi hari ini hanya sebagai seremoni atas pengerusakan lingkungan yang semakin massif di kawasan Tano Batak secara terus menerus tanpa ada penindakan.

    “Hidup rakyat hidup mahasiswa, tutup PT TPL kita satu komando, tutup TPL, tutup TPL, kami mahasiswa mendesak pemerintah segera tutup PT.TPL,” teriak para mahasiswa kompak penuh semangat.

    “Kami menuntut pemerintah segera menutup PT Toba Pulp Lestari yang ada di Kabupaten Toba,” ucap Dofasep Hutahean selaku koordinasi aksi.

    Masih kata mahasiswa, kehadiran pabrik bubur kertas itu banyak menyebabkan gesekan horizontal dengan masyarakat.

    “Kami mendesak agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar segera menghentikan pemberian izin konsesi,” kata Dofase

    Kepada TPL juga diminta agar melakukan perbaikan serta memulihkan kawasan Tano Batak dan mengembalikan hak masyarakat adat atas tanahnya.

    Tidak lama kemudian truck dilepas dan dipersilahkan melanjutkan kembali perjalanan. Dan para mahasiswa melanjutkan orasinya dengan tertib dan memperhatikan protokol kesehatan (ep / Universitas Simalungun)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini