ACEH SINGKIL, indometro.id – Konferensi Kerja 1 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh Singkil Periode XII tahun 2021 yang dijadwalkan digelar hari ini, Sabtu (12/6/2021) di Aula SMKN 1 Gunung Meriah, Aceh Singkil terpaksa ditunda.
Menurut keterangan Ketua PGRI Aceh Singkil, M Najur, didampingi Sekretarisnya, Baihaqi Ibrahim, dan Ketua Panitia Pelaksana, Muhammad Munik, kepada wartawan, penundaan konferensi ini dilakukan karena adanya surat permintaan pembatalan acara dari Satgas Covid-19 Aceh Singkil yang disampaikan pada PGRI sehari sebelum acara.
Adanya permintaan penundaan Konferensi PGRI Aceh Singkil ini, ungkap M Najur, sangat dimaklumi dan diterima dengan lapang dada oleh pengurus dan anggota PGRI Aceh Singkil.
Namun pengurus sedikit kecewa karena informasi penundaan disampaikan satu hari sebelum acara dan segala persiapan konferensi sudah matang.
“Mengapa info ini disampaikan pada saat persiapan sudah matang dan dana sudah banyak dikeluarkan. Idealnya pembatalan ini disampaikan dua atau tiga hari sebelum acara pelaksanaan,” ujar M Najur.
Untuk suksesi pelaksanaan konferensi ini, kata M Najur, panitia sudah menggelontorkan dana pada pihak ketiga, seperti penyediaan konsumsi, dekorasi, publikasi, sewa sound sistem dan lain-lain lebih kurang sebanyak Rp15 juta.
M Najur menyampaikan konferensi Kerja 1 PGRI ini bagi organisasi sangat penting. Amanah AD/ART dalam rangka menyusun program kerja dan konsilidasi anggota dan pengurus. Termasuk juga membahas isu-isu pendidikan yang berkembang.
Rencananya, Konferensi Kerja 1 PGRI Aceh Singkil ini akan dibuka Ketua PGRI Aceh Al-Munzir dan dihadiri Bupati Aceh Singkil Dulmusrid, jajaran Forkopimda, SKPK terkait dan 50 orang pengurus dan anggota PGRI Aceh Singkil dengan tetap mematuhi prokes Covid-19.
Berkaitan dengan ini, pengurus PGRI Aceh Singkil belum bisa memastikan jadwal dan pola pelaksanaan konferensi kerja yang tertunda dan apakah secara tatap muka atau virtual.
Pantauan aceHTrend di lokasi, persiapan konferensi nyaris siap. Spanduk besar sudah dipasang di dinding depan ruangan, podium pun sudah dihias termasuk sebagian meja-kursi sudah ditata.
Bahkan, sejumlah tamu, peserta, panitia, dan undangan konferensi sudah hadir termasuk utusan dari Kemenag Aceh Singkil.
“Oh iya, saya tidak tahu adanya pembatalan konferensi ini. Begitu di lokasi, saya lihat orang belum banyak. Saya pikir saya terlambat. Rupanya acara dibatalkan. Pantasan orang nggak ada,” ujar utusan Kemenag Aceh Singkil.
