Kegiatan ini dihadiri Kepala Desa Berugo,Kades Teluk Lubuk, Kades Belimbing, Kades Bulang, Kades Dalam, Kades Darmo Kasih, Kades Tanjung, Tim Kecamatan Sekcam, Kasi PMD dan Kasi Pemerintahan, Dinas PMD Baharudin, S.Sos, M.Si Besera Ruslan, Tenaga Ahli Kabupaten Riva Yanti, S.Si, S.Pd, M.Pd beserta Dede Fatimah, SP, MM dan Tim Pendamping Desa Yuli Fitri Yanti,SE, Budi Rulianto, ST, Edy Renzi, S.Hut, Nepi Putri Buana SE, Tim Pokja Relawan SDGs, Bhabinkamtibmas, Babinsa.
Salah satu Kepala Desa, Kepala Desa Berugo, Darlis, S.H.I menjelaskan “Pelatihan ini diikuti oleh 11 Orang Peserta, kegiatan Pelatihan untuk menambah wawasan dan keilmuan tentang pemutakhiran pendataan masyarakat sehingga hasil data yang di dapatkan dari relawan SDGs benar-benar akurat dan dapat digunakan acuan dalam melakukan kemajuan pembangunan di desa masing-masing.” ujar Kades merupakan Alumni IAIN Raden Fatah Palembang
“Agar Pokja Relawan SDGs benar-benar serius mengikuti materi yang disampaikan oleh Narasumber, sehingga dapat dipahami dan mampu mengaplikasikan dilapangan sesuai tugas yang diemban masing-masing peserta dengan melakukan pendataan langsung kesemua rumah warga masyarakat yang ada di Desa agar data yang diperoleh dapat disajikan sesuai harapan dan bermanfaat sesuai Harapan” Pungkasnya kades yang humoris ini
SDGs Desa merupakan model pembangunan yang berkelanjutan yang akan di menjadi acuan desa dalam melakukan perencanaan dalam program prioritas pengunaan dana Desa.
Dalam pantauan media, kegiatan ini tetap mematuhi Pertokol Kesehatan dan Relawan diberikan materi dan bekal sehingga Pelatihan Pokja yang menggunakan Aplikasi SDGs maupun Manual berjalan lancar.
Sesuai dengan Peraturan Presiden No 57 Tahun 2017, Permendesa PDTT Nomor 21/2020, data SDGs Desa adalah milik desa, sehingga pendataan SDGs Desa dilaksanakan dengan metode sensus partisipatoris. data dikumpulkan dari informasi di dalam desa, dilaksanakan oleh desa sendiri melalui Pokja Relawan Pendataan Desa, untuk keperluan pembangunan dan pemberdayaan masing-masing desa sendiri. Dimensi partisipatoris meningkatkan validitas, data seluruh wilayah desa dan RT, keluarga dan warga desa.
Tenaga Ahli P3MD sekaligus PIC SDGs Kab Muara Enim, Riva Yanti, S.Si, S.Pd, M.Pd menjelaskan instrumen yang digunakan sebagai berikut Pendataan pada level desa, dengan instrumen kuesioner desa, dengan pendata perangkat desa yang mengisi kuesioner sesuai keadaannya.
Pendataan pada level rukun tetangga (RT), dengan instrumen kuesioner rukun tetangga (RT), dengan pendata Ketua RT yang mengisi kuesioner sesuai keadaannya.
Pendataan pada level keluarga, dengan instrumen kuesioner keluarga, dengan pendata anggota Pokja Relawan Pendata Desa, yang menanyakan kepada keluarga pada satu RT
Pendataan pada level warga, dengan instrumen kuesioner warga, dengan pendata anggota Pokja Relawan Pendata Desa, yang menanyakan kepada anggota keluarga pada satu RT.
Menurutnya, pendata yang sudah mendapat pelatihan diharapkan dapat mengaplikasikannya saat memulai mendata secara dor to dor, sesuai intrumen dalam bentuk kuesioner, mereka tidak boleh melewatkan pengisian data dan tidak boleh melewatkan satupun warga, keluarga yang ada didesa. Petugas pendataan SDGs ini dibekali tata cara pengisian manual dan aplikasi yang terhubung online dengan Kemendesa.
” Dengan selesainya pelatihan SDGs Desa, aplikasi pengisian data oleh para pendata sudah bisa mulai bekerja melalui aplikasi yang terhubung dengan Kemendesa dengan pendampingan dari PLD dan PD masing-masing desa,” lanjut Riva Yanti.Pendataan SDGs adalah upaya terpadu mewujudkan desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, desa ekonomi tumbuh merata, desa peduli kesehatan, desa peduli lingkungan, desa peduli pendidikan, desa ramah perempuan, desa berjejaring, desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Joni karbot