Pringsewu, indometro.id - Merasa diintimidasi oleh calon suplyer Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang baru hasil pertimbangan Tim Koordinasi Bansos Pangan (TIKOR) kabupaten Pringsewu Elektronik Warung Gotong Royong, e-Warong, Kecamatan Pagelaran akhirnya buka suara.
Salah seorang pengurus e-Warong Nyonya ST dikonfirmasi via telepon selulernya, Rabu (03/03/2021) mengatakan mereka didatangi oleh calon suplyer yang baru dan di intimidasi untuk membuat MOU dengan mereka.
"Awalnya kami e-Warong yang ada di kecamatan Pagelaran dikumpulkan dan mereka membawa hasil pertimbangan Tikor untuk melakukan kerjasama MOU. Sementara kami e-Warong menolaknya dengan pertimbangan bahwa dari MOUnya kami merasa kurang pas, sementara kami juga sedang dalam kontrak kerjasama dengan Suplyer lama dan tidak bisa memutuskan sepihak kerjasama tersebut karena suplyer yang lama tidak bermasalah", ungkapnya.
Lebih lanjut Nyonya ST mengungkapkan bahwa calon suplyer yang baru datang membawa surat hasil pertimbangan Tim Koordinasi Bansos Pangan (Tikor) kabupaten Pringsewu, dan pada waktu itu saya sempat memprotes karena itu masih pertimbangan dan bukan keputusan. Kami diintimidasi dan didesak untuk mengikuti hasil pertimbangan Tikor tersebut sementara kami berkerja berdasarkan pedoman umum (Pedum) yang menyebutkan e-Warong mempunyai kewenangan untuk memilih suplyer.
Sementara Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) kabupaten Pringsewu, Bennur DM saat dimintai tanggapannya, sangat menyayangkan adanya intimidasi yang dilakukan oleh calon suplyer Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) terhadap e-Warong.
"e-Warong berkerja berdasarkan pedoman umum (Pedum) yang ada jangan sampai ada intervensi, tekanan bahkan sampai intimidasi dari pihak manapun kepada mereka, kami Pospera Pringsewu akan terus mengawal program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sesuai dengan arahan dewan pembina kami Presiden RI Jokowi", tegas Bennur DM.
(*/nhl/ben)