-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Kasdam IX/Udayana Hadiri Rakor Antisipasi Kasus Covid-19.Yang dipimpin Menko Marves RI

    redaksi
    Sabtu, 31 Oktober 2020, Oktober 31, 2020 WIB Last Updated 2020-10-31T02:59:10Z

    Ads:

     Rakor Antisipasi Kasus Covid-19


    Denpasar Bali .indometro.id - Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Candra Wijaya didampingi Asintel Kasdam IX/Udy dan Asops Kasdam IX/Udy beserta staf menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) melalui Video Conference (Vidcon) yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marves RI) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A., beserta unsur terkait dalam rangka mengantisipasi kasus Covid-19 akibat dampak libur panjang Oktober 2020 khususnya di Provinsi DKI, Jatim, Jateng, Jabar, Sulsel, Kalsel, Bali, Sumut, Aceh, Papua, Kaltim, Riau dan Sumbar.

    Pada kesempatan tersebut Menko Marves RI menyampaikan terkait kontribusi yang dilakukan di 8 provinsi mengalami penurunan kasus yang cukup signifikan, ini berkat kerja keras baik Pemda, TNI, Polri dan unsur terkait di daerah dalam menangani Covid-19. ”Khusus Bali disiplin penggunaan masker sangat baik dan agak susah mencari orang yang tidak menggunakan masker di Bali”. 

    Tren angka kasus khususnya Jakarta, Sulsel, Jatim, dan Bali mengalami penurunan cukup baik. Terkait penanganan kasus Covid-19 di Provinsi Bali, Menko  Marves RI menilai Kodam IX/Udayana dan Polda Bali cukup baik,  sehingga  patut diapresiasi dalam melakukan penanganannya. 

    Antisipasi dampak long holyday terhadap kasus Covid-19 disampaikan bahwa tren penambahan angka kasus mingguan di 8 provinsi + 5 provinsi tambahan secara umum mengalami tren angka penurunan yang signifikan sejak pertengahan September. Oleh karena itu, upaya-upaya perbaikan perlu terus didorong di provinsi-provinsi tersebut yang mencakup peningkatan disiplin protokol kesehatan, isolasi terpusat untuk OTG dan gejaia ringan serta manajemen tata laksana klinis perawatan pasien.

    Selanjutnya secara umum terjadi peningkatan recovery rate di seluruh provinsi kecuali Aceh dan Papua. Peningkatan ini didorong oleh kapasitas ICU yang memadai dan perawatan pasein Covid-19 yang sudah berjalan dengan baik, hal ini perlu terus dipertahankan kedepannya. 

    Untuk mengantisipasi dampak long holyday beberapa hal yang perlu dilakukan segera diantaranya perlu meningkatkan kapasitas ruang ICU tersedia dengan baik, obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan sesuai tata laksana klinis pasien Covid-19 tersedia dengan cukup di 8+5 provinsi tersebut. Hal ini penting supaya recovery rate bisa terus meningkat dan mortality cases bisa ditekan, dan operasi penegakan Prokes oleh TNI, Polri dan Satpol PP perlu ditingkatkan terutama di tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian. “Tren peningkatan angka kasus Covid-19 diperkirakan akan terjadi 2 minggu setelah long holyday, Oleh karena itu upaya persiapan dan perbaikan diatas harus segera dilakukan mulai sekarang, tegas Menko Marves RI.

    Terkait perbaikan soal data dan sistem informasi manajemen Covid-19 disampaikan : Pertama, selain upaya dari pusat, kerjasama dari Pemda sangat dibutuhkan dalam hal memastikan akurasi dan kelengkapan data yang di-input setiap hari (tidak di tumpuk) bukan  hanya hasil Lab positif prioritas di-input tetapi juga hasil Lab yang negatif, suspek, angka kesembuhan dan seterusnya. 

    Ke dua, memastikan tercukupinya tenaga entry data di Lab dan Faskes agar data tidak menumpuk, sering kali hasil Lab lama keluar bukan karena proses pemeriksaannya itu sendiri melainkan karena antrian input data. Ke tiga, mendorong kepatuhan input data oleh Faskes dan Lab secara bertahap mulai dari surat edaran (bersifat persuasif) hingga pemberian sanksi jika diperlukan. Ke empat, menyelesaikan antrian data yang belum di-input ke sistem NAR. Bisa mengerahkan tenaga tambahan untuk mengejar input data. 

    Diakhir Rakor, Menko Marves RI mengajak semua unsur terkait untuk tetap melaksanakan antisipasi dan bekerja dengan menitik beratkan pada faktor kemanusiaan. Namun kita harus tetap melaksanakan tugas-tugas kita dengan baik terutama dalam hal pendisiplinan protokol kesehatan kepada masyarakat. “Dalam pelaksanaan testing dan tracing harus tetap dilaksanakan dengan tepat sasaran”. 

    (Nugraha)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini