-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    kita bisa buat Indonesia damai, Mahasiswa Menggelar Doa Bersama Dan Shalat Gaib Depan Gedung DPRD Sumut

    redaksi
    Rabu, 02 Oktober 2019, Oktober 02, 2019 WIB Last Updated 2019-10-02T07:11:09Z

    Ads:


    ist


    MEDAN, INDOMETRO.ID – Mahasiswa kembali mendatangi gedung DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol, Medan, Selasa (1/10) petang, sekira pukul 16.00 WIB. 

    Namun kali ini, mereka bukan menggelar demonstrasi seperti pada pekan lalu yang berakhir rusuh. 

    Tapi seratusan mahasiswa dari sejumlah kampus di Medan ini menggelar doa bersama dan shalat gaib di depan gedung DPRD Sumatera Utara (Sumut). 

    “Hari ini bersama kawan-kawan mahasiswa Sumatera Utara melakukan aksi solidaritas. 

    Dengan tujuan, menunjukkan kita bisa buat Indonesia damai, Indonesia tenteram dan Indonesia sejahtera,” ujar orator Muhammad Fajar Dalimunthe di depan gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Selasa (1/10) malam.

    “Kita juga mensalatkan dan mendoakan kawan-kawan kita korban pejuang demokrasi,” imbuhnya.

    Mahasiswa juga mendoakan masyarakat yang berada di Papua termasuk Ambon yang dilanda bencana alam. “Kita mau, korban dari kerusuhan di Papua dan saudara kita di Ambon korban bencana alam tenang di sana,” bebernya.

    Salat gaib yang dipimpin Ustaz Koko dimulai sekira pukul 18.00 WIB. Terlihat beberapa personel polisi turut bergabung dalam saf untuk salat bersama. Selesai melaksanakan salat massa aksi membacakan surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek seperti suart An-Nas, Al -ikhlas di dalam saf. 

    Selanjutnya massa aksi melantunkan salawat dan diakhiri dengan doa.

    “Doa kita persembahkan untuk pejuang-pejuang demokrasi yang telah gugur, dan korban bencana alam di Ambon serta korban kerusuhan di Wamena. Kita mendoakan untuk perdamaian di Indonesia,” ucap salah satu massa aksi usai melaksanakan salat gaib.

    Selanjutnya, massa juga menggelar salat maghrib berjamaah. Meski diguyur hujan deras, Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto bersama puluhan mahasiswa tetap khusyuk melaksanakan salat Maghrib. Tak satu orang pun bergerak dari shaf.

    Usai salat Maghrib, mereka mempersiapkan diri untuk menyalakan lilin sambil mengheningkan cipta. 

    Mereka juga menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Gugur Bunga. Aksi diakhiri dengan bersih-bersih sampah di ruas Jalan Imam Bonjol.

    Sekwan Tak Punya Anggaran

    Sementara terkait kerusahan gedung DPRD Sumut akibat aksi mahasiswa pekan lalu, Sekretariat DPRD Sumut mengaku tidak memiliki anggaran untuk memperbaiki fasilitas gedung dewan. 

    “Kami tak punya anggaran lagi. Biarlah dulu begitu,” ujar Sekretaris DPRD Sumut, Erwin Lubis menjawab Sumut Pos, Selasa (1/10).

    Erwin mengatakan, pihaknya baru akan berkoordinasi dengan gubernur dan Pemprovsu soal kerusakan gedung wakil rakyat, setelah nantinya aksi massa mereda. 

    “Informasi yang kita peroleh, aksi massa ini akan terus berlanjut sampai pelantikan presiden, 20 Oktober nanti. Makanya nanti setelah suasana mulai kondusif barulah kami laporkan ke gubernur meminta anggaran perbaikan gedung,” katanya. 

    Dia menambahkan, saat ini di Sekretariat DPRD Sumut, pihaknya memang sudah tidak punya anggaran lagi untuk perbaikan gedung. Erwin juga menyebut urusan pemeliharaan gedung bukan merupakan domain dari Biro Umum dan Perlengkapan Setdaprovsu. “Bukan Biro Umum, tapi sekretariat. Kebetulan memang anggaran kami yang sudah tidak ada lagi tahun ini (buat perbaikan gedung),” katanya. 

    Sementara dari amatan Sumut Pos di Jalan Imam Bonjol atau persis depan gedung DPRD Sumut sekitar pukul 11.00 WIB kemarin, kawat berduri sebagai pagar bagi para demonstran masih tampak tersusun rapi di sana. Aparat kepolisian juga tampak berjaga-jaga di lokasi tersebut. Baik di area dalam maupun luar gedung wakil rakyat. 

    Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sebelumnya, menanggapi maraknya aksi unjuk rasa pelajar di Indonesia, khususnya di Sumut. Menurutnya akan ditelusuri apa penyebab pelajar ikut unjuk rasa. 

    “Nanti kita cari kenapa kok anak sekolah sampai begitu, kan belum pernah ini terjadi,” katanya menjawab wartawan di Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan, Senin (30/9).

    Menurut Gubsu, Pemprov Sumut masih melarang para pelajar berunjuk rasa, apalagi saat jam-jam pelajaran. 

    “Dan tak usah ikut-ikut hal seperti itu, untuk anak-anak sekolah ya khususnya anak SLTA ke bawah. Ini yang sedang kita pelajari,” ujarnya. 

    Bahkan sambung Edy, bukanlah kapasitas anak sekolah untuk berunjuk rasa. Ia juga yakin para pelajar tidak mengerti tujuan mereka ikut berunjuk rasa. “Mungkin dia tak mengerti apa yang dia lakukan,” katanya. 

    Terkait hal itu pun, dia mengaku sudah menyampaikannya kepada pihak sekolah dan kepala Dinas Pendidikan Sumut agar para pelajar fokus belajar. 

    “Kepala sekolahnya sudah saya beritahu, kemarin sudah saya beritahu ke kepala Dinas Pendidikan, coba panggil kepala sekolah, anak sekolah belajarlah dulu, nanti kalau sudah pintar baru bahas bangsa ini,” pungkasnya.

     Berita ini bersumber dari sumutpos

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini