Ilustrasi mayat |
Informasi yang dirangkum Media online, keberadaan mayat perempuan ini pertama kali diketahui pemilik kebun bernama Sugiono. Dia terkejut melihat korban saat sedang membersihkan kebun timun miliknya.
Masyarakat mengenali korban sebagai Nurmauli br Marpaung (40), warga Kompleks Yuka, Keluarahn Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Korban diketahui memiliki gangguan kejiwaan.
Kapolsek Medan Labuhan AKP Edy Safari mengatakan, posisi mayat dalam keadaan telungkup di tengah kebun timun dan tak berbusana. Korban langsung dievakusi ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan untuk kepentingan penyelidikan dan autopsi.
"Anggota kami menemukan pakaian diduga milik korban tidak jauh dari lokasi penemuan mayat," ujar Edy Safari di lokasi TKP, Jumat (30/8/2019).
Hasil pemeriksaan awal, kondisi mayat saat ditemukan mengeluarkan buih busa dari dalam mulut. Selain itu pada telinga korban tampak mengeluarkan darah.
"Sementara ini hasil pemeriksaan kami tidak menemukan bekas tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," katanya.
Terkait dugaan kematian korban karena menjadi korban pemerkosaan, Edy enggan berspekulasi. Pihaknya masih akan melakukan penyelidikan.
"Kami masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya," tuturnya.(in)
Masyarakat mengenali korban sebagai Nurmauli br Marpaung (40), warga Kompleks Yuka, Keluarahn Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Korban diketahui memiliki gangguan kejiwaan.
Kapolsek Medan Labuhan AKP Edy Safari mengatakan, posisi mayat dalam keadaan telungkup di tengah kebun timun dan tak berbusana. Korban langsung dievakusi ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan untuk kepentingan penyelidikan dan autopsi.
"Anggota kami menemukan pakaian diduga milik korban tidak jauh dari lokasi penemuan mayat," ujar Edy Safari di lokasi TKP, Jumat (30/8/2019).
Hasil pemeriksaan awal, kondisi mayat saat ditemukan mengeluarkan buih busa dari dalam mulut. Selain itu pada telinga korban tampak mengeluarkan darah.
"Sementara ini hasil pemeriksaan kami tidak menemukan bekas tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," katanya.
Terkait dugaan kematian korban karena menjadi korban pemerkosaan, Edy enggan berspekulasi. Pihaknya masih akan melakukan penyelidikan.
"Kami masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya," tuturnya.(in)