-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    WADUH...Gunung Agung Erupsi Minggu Malam, Muntahkan Lava Pijar 3 Km

    redaksi
    Senin, 13 Mei 2019, Mei 13, 2019 WIB Last Updated 2019-05-13T02:21:58Z

    Ads:

    Gunung Agung erupsi Minggu malam 12 Mei 2019
    Gunung Agung erupsi Minggu malam 12 Mei 2019
    INDOMETRO.IDGunung Agung kembali erupsi. Gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu erupsi pada pukul 22.29 WITA pada Minggu 12 Mei 2019. 

    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi ± 2 menit 16 detik.

    "Terdengar suara dentuman di pos Rendang. Teramati lontaran material pijar sejauh lebih kurang 3.000 meter mengarah ke barat dan barat laut. Kolom abu tidak teramati karena tertutup kabut," tulis Wahyu Ardi Setiawan pemantau PVMBG untuk Gunung Agung di Pos Pengamatan Rendang, Minggu malam 12 Mei 2019. 
    Saat erupsi, cuaca berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 21-25 °C, kelembaban udara 72-84 %, dan tekanan udara 0-0 mmHg. Srcara visual gunung kabut 0-I hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. 
    Dari aspek kegempaan terjadi gempa letusan sebanyak satu kali dan hembusan lima kali. Saat ini Gunung Agung berada di level III atau siaga. PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh areal di dalam radius 4 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung. 
    Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru. 
    PVMBG juga merekomendasikan masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di areal puncak. 
    Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.(vv)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini