-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Tolak Pemilu Curang, Prabowo: KPU, Nasib Bangsa Kini di Pundakmu, Putuskan!

    redaksi
    Rabu, 15 Mei 2019, Mei 15, 2019 WIB Last Updated 2019-05-15T03:51:12Z

    Ads:

    Tolak Pemilu Curang, Prabowo: KPU, Nasib Bangsa Kini di Pundakmu, Putuskan! 
    Suasana simposium 'Mengungkap Fakta Kecurangan Pemilu 2019' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
    INDOMETRO.IDCapres Prabowo Subianto menolak hasil penghitungan Pemilu 2019 yang dilakukan KPU. Ia menilai penghitungan KPU penuh kecurangan.
    "Kami masih menaruh harapan kepadamu (KPU). Tapi sikap saya yang jelas saya akan menolak hasil penghitungan pemilu. Hasil penghitungan yang curang. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran," kata Prabowo dalam simposium 'Mengungkap Fakta Kecurangan Pemilu 2019' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
    Ia mengaku masih menaruh harapan kepada KPU. Prabowo pun mengimbau KPU agar tidak meneruskan kecurangan yang selama ini dilakukan di Pemilu 2019.
    "Kami mengimbau insan-insan di KPU, kau anak-anak Indonesia yang ada di KPU, sekarang nasib masa depan bangsa Indonesia ada di pundakmu," ujarnya.
    "Kau yang harus memutuskan. Kau yang harus memilih menegakkan kebenaran dan keadilan demi bangsa dan rakyat Indonesia atau meneruskan kebohongan dan ketidakadilan, berarti kau mengizinkan penjajahan terhadap rakyat Indonesia," tegas Prabowo.
    Sementara itu, ahli ekonomi Rizal Ramli menyampaikan dugaan kecurangan Pemilu 2019 yang menyebabkan kerugian bagi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menurut Rizal, kecurangan pada pemilu kali ini luar biasa.
    "Tahun 2014 sebenarnya ada kecurangan. Memang skalanya relatif kecil. Tapi tetap kecurangan. Pak Prabowo waktu itu legawa berbesar hati tidak mau ramai, tidak mau protes, nerimo. Tapi kali ini skala kecurangannya luar biasa," kata Rizal di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019) seperti dilansir dari detik.com
    Dia menyebut kecurangan itu terjadi sejak pilpres belum dimulai. Rizal menyinggung adanya daftar pemilih palsu yang mencapai 16,5 juta.
    "Sebelum pilpres, pada saat pilpres, dan setelah pilpres. Yang paling signifikan adalah daftar pemilih palsu atau abal-abal yang jumlahnya 16,5 juta," ujarnya.(rsky)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini