Hadir pula dalam acara itu politisi Partai Gerindra, Haposan P Batubara. Menurut dia, para pejuang demokrasi itu juga buruh layaknya mereka.
"Di perayaan Hari Buruh Sedunia ini, kita di Indonesia layak menundukkan kepala atas wafatnya saudara, sahabat, rekan kita sesama buruh yang sedang menjalankan tugas negara sebagai KPPS," katanya melalui keterangan pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (2/5).
Data terbaru Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, hingga Selasa (30/4) lalu, tercatat petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)yang wafat mencapai 380 orang dan 3.192 dilaporkan sakit.
Haposan menekankan bahwa aksi ini bukan bertujuan mencari kesalahan. Tapi sebagai warga negara Indonesia, dirinya bersama yang lain merasa patut memberi perhatian, kepedulian atas musibah ini.
"Apalagi banyak di antara mereka sudah berkeluarga, sehingga meninggalkan beban tersendiri bagi keluarganya yang ditinggalkan," imbuhnya.
Data terbaru Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, hingga Selasa (30/4) lalu, tercatat petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)yang wafat mencapai 380 orang dan 3.192 dilaporkan sakit.
Haposan menekankan bahwa aksi ini bukan bertujuan mencari kesalahan. Tapi sebagai warga negara Indonesia, dirinya bersama yang lain merasa patut memberi perhatian, kepedulian atas musibah ini.
"Apalagi banyak di antara mereka sudah berkeluarga, sehingga meninggalkan beban tersendiri bagi keluarganya yang ditinggalkan," imbuhnya.
Lebih lanjut kata Haposan, meski pemerintah melalui Kementerian Keuangan sudah menetapkan besaran santunan bagi keluarga korban, tetap musibah ini harus menjadi perhatian bersama. Tujuannya introspeksi tentang aturan dan mekanisme penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil.
"Kini, proses penghitungan suara masih berjalan hingga nanti ditentukan puncaknya pada 22 Mei. Kita tidak ingin ada lagi berita tentang wafat atau musibah lainnya yang menimpa KPPS. Terlebih di momentum penting Hari Buruh Sedunia ini, agar juga menjadi perhatian dan renungan bersama," pungkasnya.(rml)
"Kini, proses penghitungan suara masih berjalan hingga nanti ditentukan puncaknya pada 22 Mei. Kita tidak ingin ada lagi berita tentang wafat atau musibah lainnya yang menimpa KPPS. Terlebih di momentum penting Hari Buruh Sedunia ini, agar juga menjadi perhatian dan renungan bersama," pungkasnya.(rml)