-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    T.Tinggi Berupaya Mengentaskan Anak Stunting Meski Persentasenya Sangat Kecil

    redaksi
    Kamis, 21 Februari 2019, Februari 21, 2019 WIB Last Updated 2019-02-21T04:20:23Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh

    TEBINGTINGGI,INDOMETRO.IDTebing Tinggi - Meskipun persentasenya sangat kecil 0,07 % dibanding nasional 30,5 % anak stunting di Tebing Tinggi yakni 74 orang dari 15.500 anak yang ada, namun demikian kami tetap bertekad dan berkomitmen untuk mengentaskan anak stunting tersebut, dan kedepan tidak ada lagi.

    Hal ini disampaikan Wali Kota Tebing Tinggi H.Umar Zunaidi Hasibuan saat pembukaan rakor Gugus Tugas Kotak Layak Anak yang dilasanakan Bappeda Tebing Tinggi dan dihadiri Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak kementria PP-PA RI Lenny.N.Rosalin SE.M.Sc.M.FIN Rabu (20/2) di Aula Pemko Tebing Tinggi yang melibat 146 orang peserta dari berbagai instansi pemerintah,swasta,BUMN,tokoh adat, agama dan pers.



    Disampaikan Wali Kota, kasus anak stunting di Tebing Tinggi, jika dibanding dengan daerah-daerah lain persentasenya sangatlah kecil sekali, namun kami Tebing Tinggi ingin kasus ini diangka nol, dan untuk itu upaya kami terus menerus memberikan perhatian terhadap anak-anak stunting tersebut secara rutin, petugas kesehatan kami punya data yang lengkap, dan mengetahui secara percis rumah tempat tinggal, dan tidak ada kendala untuk mengentaskanya.





    Pemerintah Kota Tebing Tinggi dengan segenap jajaranya dalam menangani masalah anak tidak saja dalam kasus stunting, tetapi juga mencakup secara keseluruhan diantaranya menyiapkan sarana dan prasarana anak bermain baik disekolah-sekolah dan tempat-tempat sarana umum di keluarahan maupun kecamatan, meskipun tidak terlalu besar karena lahan yang terbatas,yang memang menjadi prtoblem sebuah perkotaan katanya.


    Bagian lainya disampaikan Wali Kota tempat-tempat sarana umum dan perkantoran saat ini telah menyiapkan ruangan Lacktasi bagi ibu-ibu yang ingin menyusui, termasuk juga di kantor Balai Kota Tebing Tinggi, selain hal tersebut untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi anak mengenyam pendidikan Pemerintah Kota Tebing Tinggi mewajibkan pendidikan 12 tahun bagi anak-anak Tebing Tinggi dan tidak alasan tidak sekolah karena tidak ada biaya.dan menyiapkan bus sekolah geratis.


    Dan kami sampaikan pula kepada Ibu Deputi bahwa Tebing Tinggi punya anak yang berprestasi atas nama Siti Hadijah pelajar SMAN-I yang dinobatkan sebagai Duta Baca dan berhasil membuat buku yang berjudui Protek dan telah dibaca 7 juta orang, dan suatu bukti kami senantiasa memberikan perhatian dan pembinaan secara terus menerus terhadap anak.katanya.



    BACA JUGA:


    Di Tebing Tinggi saat ini terdapat 54.000 anak usia 0 -18 tahun dan sebagai satelitnya Kota Medan dan kota lintasan kearah manapun, kami juga menyiapkan sarana untuk keamanan anak-anak terutama di zona sekolah bekerjasama dengan Satlantas Polres Tebing Tinggi, serta mewajibkan bagi orang tua untuk menjemput anak-anaknya disekolah, dan kami berharap dari paparan yang kami sampaikan selayaknya pula Tebing Tinggi menjadi sebuah Kota Layak Anak di Sumatera Utara.

    Pada kesempatan tersebut Wali Kota berkenan memberikan souvenir kepada Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Lenny.N.Rosalin diantara tas belanja dari anyaman daun tikar sebagai salah satu upaya komitmen Tebing Tinggi mengurangi sampah plastik sebagai Kota peraiah piala Adipura di Sumut Hak anak itu harus diperoleh dan dipenuhi setiap anak dan yang memberi adalah setiap orang dewasa, dan ini berlaku diseluruh dunia sesuai dengan konfensi hak anak termasuk di Indonesia dan Kota Tebing Tinggi, dan supaya diingat bahwa mahluk yang paling rentan dimuka bumi adalah anak.


    Hal ini disampaikan Deputi bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian PP-PA RI Lenny N.Rosalin dalam paparanya pada Rakor Gugus Tugas Kota Layak Anak  yang dilaksanakan Bappeda Tebing Tinggi Rabu(20/2) di aula Balai Kota Tebing Tinggi yang dihadiri Wali Kota H.Umar Zunaidi Hasibuan dan unsur FKPD 146 orang dari berbagai unsur.


    Disampaikan Lenny.N.Rosalin, saat sekarang ini harus dilakukan percepatan atau provokatif, kalau selama ini posneling satu mari sama-sama kita maju dengan posneling empat, karena kita sama-sama ingin menjadikan anak Tebing Tinggi lebih sehat dan maju dan dilakukan secara bersama-sama tidak boleh ada yang tertinggal.






    Kota Tebing Tinggi yang merupakan kota Satelit Kota Medan, dan Tebing Tinggi punya 54.000 anak  dan ini tingkat kota, camat dan lurah juga harus tau berapa jumlah anak wilayahnya agar tidak terlewatkan satu orang anakpun yang memperoleh haknya.


    Selain itu yang perlu menjadi perhatian meskipun dunia usaha di Tebing Tinggi sudah ikut terlibat membina anak, namun para dunia usaha harus membentuk assosiasi perusahaan sahabat anak, ada 3 peran dunia usaha yakni policy, produk dan program dan dunia usaha diakui dunia yang pertama peduli terhadap hak anak diluar pemerintahan dan ini selalu dipertanyakan apa peran dunia usaha.



    Dikatakan memenuhi hak-hak anak ini bukan karena disusruh Presiden tetapi memang secara globalpun ini selalu dibahas, dan bukan hal baru karenanya berbagai regulasi dibuat Pemerintah, dan saat ini kita sudah mengimplementasikanya di 415 kabupaten/kota di Indonesia.


    Dan saat ini selain kita harus memenuhi hak anak, juga harus pula mengantisipasi terjadinya kasus kekerasan terhadap anak dan ini bisa saja terjadi dimana saja dirumah tangga sendiri juga disekolah atau ditempat umum juga harus mendapatkan perlindungan, jangan sampai terlena dengan hal-hal ini.


    Banyak hal yang harus mendapatkan perhatian terhadap perlindungan terhadap anak, dan jika Tebing Tinggi dengan 54.000 anak-anak ingin maju dan berkembang,mari bantu Wali Kota dan kerja keroyokan dan menjadi kota layak anak dimulai dari RT,RW itu jauh akan lebih baik sampai ketingkat nasional, kata Deputi.(Zidan)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini