suasana lingkungan ketika terjadi hujan |
TEBINGTINGGI,INDOMETRO.ID - Sejak dibangunnya sekolah untuk tingkat pertama yayasan Permata Hati puluhan rumah warga sekitar kebanjiran(08/11).
Seharusnya dampak dari sebuah pendidikan adalah rasa peduli,bukan sebaliknya ketidakacuhan yang ditunjukkan.Itulah yg dialami oleh warga sekitar yayasan pendidikan Permata Hati yang beralamat di Jl.Abd Rahim Lubis no.40a Tebing Tinggi.
Beberapa warga mengeluh tentang adanya banjir ketika hujan turun didaerah mereka,karena biasa tanah yang saat ini digunakan oleh bangunan SMP Permata Hati adalah tanah resapan air dan setelah dibangun justru mengakibatkan air mengendap disekitarnya tanpa ada aliran parit yang memadai.
BACA JUGA:
Salah seorang warga yang enggan disebut namanya mengatakan kalau beliau pernah menegur atau ingin membicarakan persoalan ini ke yayasan namun yang terjadi mereka hampir ribut dengan beberapa guru disana.
Masyarakat hanya menginginkan agar pembuatan parit untuk aliran air segera direalisasikan,sehingga keberadaan sekolah tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan yang mereka tinggali.
Pemerintah dalam hal ini selaku pengawas harus lebih sedikit aktif dan responsip dalam hal pengaduan masyarakat,apalagi pendiri yayasan Zulfikar yang memang sudah dikenal baik oleh masyarakat Tebing Tinggi dan juga seorang wakil rakyat provinsi Sumatera Utara dan hingga saat ini masih aktif menjabat.(red)