Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Brigjen Pol dr Arthur Tampi mengatakan, proses identifikasi ini sesuai dengan standar internasional.
"Kami harus katakan bahwa yang kita terima itu body packpotongan-potongan jenazah tidak ada satupun dari 24 jenazah itu yang masih utuh," tutur Arthur dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (30/10).
"Kami harus katakan bahwa yang kita terima itu body packpotongan-potongan jenazah tidak ada satupun dari 24 jenazah itu yang masih utuh," tutur Arthur dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (30/10).
BACA JUGA:
Hingga Hari Ini SMK Negeri 4 Masih Lakukan Pungli Terkait Pengambilan Ijazah
Dengan kondisi sudah tak utuh seperti itu, menurut Arthur, mempersulit proses identifikasi. Oleh karenanya ia mengimbau kepada para keluarga korban untuk memberikan keterangan ante mortem, seperti properti yang digunakan korban, rekam gigi, foto-foto terakhir terlebih jika ada senyum yang nampak giginya.
"Itu sangat membantu sekali proses identifikasi," terang Arthur.(rmol)