Tjahjo Kumolo |
Demikian disampaikan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo di acara pembukaan Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental di Lapangan KONI Sario, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (26/10).
Tjahjo mengatakan revolusi mental adalah tidak menyebarkan racun demokrasi tersebut, tapi berkompetisi dengan keberanian adu program, gagasan dan konsep.
"Dalam konteks pemilihan presiden, mari kita lawan racun demokrasi itu. Racun demokrasi itu yaitu politik uang, kampanye yang mengumbar hasutan, fitnah, menghina, berujar kebencian, bersifat SARA, provokasi. Itulah racun demokrasi," ucapnya.
Tjahjo mengatakan revolusi mental adalah tidak menyebarkan racun demokrasi tersebut, tapi berkompetisi dengan keberanian adu program, gagasan dan konsep.
"Dalam konteks pemilihan presiden, mari kita lawan racun demokrasi itu. Racun demokrasi itu yaitu politik uang, kampanye yang mengumbar hasutan, fitnah, menghina, berujar kebencian, bersifat SARA, provokasi. Itulah racun demokrasi," ucapnya.
BACA JUGA:
Kecanduan Judi Koprok, Kades Tilep Dana Desa Rp287 Juta
Anggota Komisi XI DPR: Dana Desa Tak Bisa untuk Kelurahan
Dia menuturkan dari pada menyebarkan racun demokrasi alangkah baiknya beradu konsep, gagasan, melihat track record.
"Supaya dalam konteks dalam membangun bangsa kedepan ini kita harus siap menjabarkan sila-sila dalam Pancasila, komitmen terhadap UUD 1945, menjaga NKRI, menjaga kemajemukan bangsa," papar Tjahjo. (rmol)