-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Demokrat: Harga BBM Naik Karena Pemerintah Gagal Urus Rupiah

    redaksi
    Kamis, 11 Oktober 2018, Oktober 11, 2018 WIB Last Updated 2018-10-11T03:08:44Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Demokrat: Harga BBM Naik Karena Pemerintah Gagal Urus Rupiah

    INDOMETRO.ID - Kenaikan beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM) non subsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex dinilai sebagai imbas dari kegagalan pemerintah dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang 
    asing.

    Anggota Komisi VII DPR RI, Sayed Abubakar Assegaf mengatakan, meski yang dinaikkan adalah jenis BBM non subsidi, tetap saja keputusan ini akan membebani masyarakat luas.

    "Terlebih lagi dengan adanya kebijakan mengurangi pasokan BBM jenis Premium beberapa waktu lalu sudah banyak masyarakat yang beralih menggunakan Pertamax," sebut Sayed dalam keterangan yang diterima salah satu media online
    Kamis (11/10).

    Sejak pukul 11.00 WIB kemarin, harga Pertamax naik menjadi Rp.10.400, Pertamax Turbo Rp. 12.250, Dexlite Rp. 10.500, Pertamina Dex Rp. 11.850. Menurut Sayed, kenaikan harga BBM tersebut diakibatkan kekeliruan pemerintah mengelola perekonomian.

    BACA JUGA:

    Joko Widodo Akan Dianugerahi Gelar "Bapak Pembangunan Desa"


    Antara lain kurs rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS yang mencapai sekitar Rp 15.200 per dolar AS. Pada saat yang sama juga terjadi kenaikan harga minyak dunia yang menyentuh sekitar 80 dolar AS per barel. 

    "Volume impor Indonesia  mencapai minyak mentah sebesar 360 ribu bopd dan 370 ribu bopd BBM. Atau sekitar separuh lebih produksi dalam negeri. Ini jelas membutuhkan dolar AS atau devisa yang tidak sedikit," jelas politisi Partai Demokrat ini. 

    Sayangnya, imbuh Sayed, ketergantungan terhadap BBM itu tidak segera diimbangi dengan program diversifikasi energi. Akibatnya saat harga minyak kembali naik dan kurs rupiah melemah maka kenaikan harga BBM tidak terlakkan. 

    "Meski sampai kini harga BBM bersubsidi seperti Premium belum dinaikkan namun sebenarnya harga riilnya di atas harga jual. Konsekuensinya Pertamina akan menanggung kerugian tersebut," pungkasnya. (rmoll)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini