 |
| Beben (51), tersanga pembunuhan Enang saat dimintai keterangan oleh polisi.(sule) |
INDOMETRO.ID – Kurang dari sepekan, tim gabungan Satreksrim Polres Sukabumi dan Unit Reskrim Polsek Cibadak berhasil mengungkap kasus pembunuhan, Enang (43) asal Kampung Bunut RT 02/07, Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Pelakunya yakni rekan bisnis sapi korban bernama Beben (51), warga asal Kampung Galumpit RT 21/04, Desa Sukamukti, Waluran, Sukabumi.
Pemicu penusukan yang terjadi pada Kamis (11/10/2018) di Cibadak, Sukabumi itu ketika Beben meminta korban mengembalikan dua ekor sapi miliknya. Namun, saat itu korban enggan mengembalikan hingga terjadi perselisihan.
Beben akhirnya menusuk perut korban hingga organ dalam perutnya terburai dan tewas seketika. Beben melarikan diri. Setelah diburu kepolisian, pelariannya kandas ketika tengah berdukun di kawasan Cikelat, Cikakak, Sukabumi, Senin (15/10/2018), sekitar pukul 15.00 WIB.
Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Yadi Kusyadi menyebutkan tersangka ditangkap tanpa ada perlawanan. Saat itu, tersangka tengah bersembunyi di rumah dukun.
“Dia sembunyi di rumah dukun katanya tatamba (ikhtiar). Dia mencoba sembunyi karena sudah tahu jadi buruan polisi,” kata Yadi kepada wartawan, Selasa (16/10/2018).
BACA JUGA:
Polisi Tetapkan Dua Tersangka Pembuang Ratusan Kartu Indonesia Sehat
Kepada polisi, Beben mengetahui Enang tewas dari berbagai pemberitaan. Beben mengaku menyesal dan mengakui semua perbuatannya.
Dari tangannya, disita pisau jagal untuk menyembelih sapi yang digunakan menusuk korban, mobil pick up, dan dua ekor sapi.
Diberitakan, warga Sekarwangi, Cibadak sekira pukul 12.00 WIB dibuat heboh dengan adanya pria tersungkur dengan usus terburai.
Ketua RT 01/09, Yusuf menerangkan dari informasi warga korban sempat berjalan lalu dihampiri seseorang. Setelah itu, terjatuh dan berteriak dengan bersimbah darah.
Wawan Gunawan (47), warga lainnya menuturkan dia sempat melihat dua orang (korban dan pelaku) terlibat cekcok mulut. Saat itu, dia menghindari keributan itu. Dia tak mengenal kedua orang tersebut.
Saat menjauh saya mendengar teriakan. Pak saya ditusuk,” terang Wawan. (sp)
