-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Melbourne Ternyata Tak Lagi Kota Paling Layak Huni Dunia

    redaksi
    Selasa, 14 Agustus 2018, Agustus 14, 2018 WIB Last Updated 2018-08-14T02:46:09Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    image_title
    The Ringstrasse, salah satu kawasan yang populer bagi turis di Wina, Austria.
    INDOMETRO.ID- Setelah berada di peringkat pertama selama tujuh tahun berturut-turut, Melbourne tidak lagi menjadi kota paling layak huni di duia menurut Economist Intelligence Unit untuk tahun 2018.

    Posisi Melbourne digantikan oleh Wina, ibukota Austria, sebagai kota yang paling layak huni.

    Selama beberapa tahun terakhir, Melbourne dan Wina memang bersaing untuk posisi teratas dari 140 kota yang disurvei setiap tahunnya oleh Majalah Inggris The Economist.

    Untuk tahun ini, berkurangnya ancaman terhadap serangan teroris di negara Eropa Barat, dan rendahnya angka kriminal di Australia membuat Wina sekarang menduduki peringkat pertama.
    Selain Melbourne di tempat kedua, Sydney adalah kota Australia lainnya yang berada di peringkat kelima.
    Wina juga seringkali berada di peringkat teratas dalam peringkat kota yang memiliki kualitas hidup baik yang dilakukan perusahaan konsultasi Mercer.
    Namun Wina baru pertama kalinya berada di peringkat pertama dalam survei yang dilakukan Economist Intelligence Unit"s (EIU) yang dimulai pertama kalinya di tahun 2004.
     Melbourne lebih unggul dari Wina dalam hal infrastruktur.
    ABC News: Lily Partland
    Pembicaraan mengenai adanya kelompok geng mempengaruhi peringkat Melbourne
    Wina dan Melbourne mendapat nilai maksimum di bidang layanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur.
    Kota Paling Layak Huni
    Kota Paling Layak Huni:
    Wina, AustriaMelbourne, Australia,Osaka, JepangCalgary, KanadaSydney, Australia
    Walau Melbourne lebih unggul dalam masalah budaya dan lingkungan, namun Wina menang dalam soal keamanan.
    Billie Giles-Corti dari RMIT University di Melbourne mengatakan tidak jelas mengapa Wina dianggap lebih aman dibandingkan Melbourne, namun pembicaraan di media dan oleh politisi mengenai "kelompok geng asal Afrika" bisa menjadi salah satu faktor.
    "Ini bukan pengukuran objektif. Mereka menelepon dan mendapatkan penjelasan dari informan lokal mereka." kata Professor Giles-Corti kepada ABC Radio Melbourne.
    "Saya kira mestinya ada banyak diskusi, dan berbagai debat di media mengenai apa yang sedang terjadi di kota Melbourne, dan informasi tersebut sampai ke Economist Intelligence Unit."
    Melbourne mendapat nilai maksimum di layanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur.
    ABC News: Margaret Burin
    Damascus dan Dhaka kota paling tidak layak huni
    Setelah Wina dan Melbourne, di peringkat berikutnya adalah Osaka (Jepang), Calgary (Kanada) dan Sydney, dimana menurut EIU kota dengan penduduk sedang di negara kaya cenderung lebih bagus peringkatnya, karena penduduknya yang tidak padat.
    Kota yang lebih besar dengan penduduk lebih padat akan memiliki tingkat kriminalitas lebih tinggi dan juga masalah infrastruktur.
    Seperti contohnya London yang berada di peringkat 48.
    Di peringkat paling bawah adalah ibukota Suriah Damaskus, dan disusul ibukota Bangladesh Dhaka, dan Lagos di Nigeria.
    Survei ini tidak memasukkan kota-kota yang dianggap paling berbahaya di dunia seperti Baghdad (Irak) dan Kabul (Afghanistan).(vv)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini