-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    BKP Kementan Perkuat Kerja Sama Program Pangan Bersama FAO Dan WFP

    redaksi
    Jumat, 20 Juli 2018, Juli 20, 2018 WIB Last Updated 2018-07-20T02:33:16Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    BKP Kementan Perkuat Kerja Sama Program Pangan Bersama FAO Dan WFP
    Foto
    INDOMETRO.ID- Pembangunan pertanian di Indonesia sangat penting dalam mencukupi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat.


    Food Agriculture Organization (FAO) dan World Food Programme (WFP) menggelar pertemuan dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian untuk mencari cara serta mendorong pemerintah menyusun kebijakan peran pertanian dalam pembangunan gizi. 

    "Kami menyambut baik ide tersebut. Kementerian Pertanian memiliki banyak program bermanfaat  mendorong pembangunan pangan dan gizi," kata Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi saat menerima kunjungan perwakilan FAO dan WFP, Senin lalu (16/7). 

    Dalam kesempatan tersebut, Agung menjelaskan bahwa Kementan memiliki kegiatan yang bertujuan memperkokoh ketahanan pangan dan memperbaiki gizi keluarga, diantaranya Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL/Home Garden) dan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja).

    Kunjungan Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste yang baru Stephen Rudgard serta perwakilan WFP Saidamon Bodamaev untuk memperkuat kerja sama dalam program pangan dan gizi. Pertemuan juga membahas rencana keterlibatan FAO dalam peringatan Hari Pangan Internasional yang akan dilaksanakan Oktober 2018 di Kalimantan Selatan. 

    Terkait dengan tema hari pangan yaitu Zero Hunger, FAO mengharapkan masukan mengenai isu spesifik yang perlu diangkat. 

    Menanggapi hal tersebut, Agung mengusulkan isu pemanfaatan lahan termasuk pada lahan rawa/lahan lebak dan pasang surut (swamp area) untuk ketahanan pangan serta isu ekspor pangan.

    "Apa yang saya usulkan itu sangat penting,  mengingat terdapat lahan lebak dan pasang surut/lahan rawa di Kalimantan, dan potensinya sangat besar dimanfaatkan untuk ketahanan pangan," jelasnya.

    Pada bagian lain, Agung menyampaikan agar kerja sama FAO dan WFP dengan kementerian/lembaga terkait di Indonesia berupa Food Security Monitoring Bulletin sudah cukup baik. 

    Lanjut Agung, seperti dalam keterangannya (Jumat, 20/7) untuk memberikan manfaat lebih banyak perlu mendapat masukan  beragam untuk penyempurnaannya. Untuk itu, buletin juga perlu disampaikan kepada seluruh unit kerja di Kementan. Saat ini isu yang dibahas dalam buletin meliputi iklim dan cuaca, ketahanan pangan, serta fokus khusus soal masalah pangan dan gizi sesuai isu aktual di Indonesia.(rmol)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini