 |
| Foto |
Kendati tidak menyebut nama kepada siapa komentar itu ditujukan, tetapi publik tahu bahwa yang dimaksud adalah kader Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Celotehan Misbakhun tersebut turut mendapat respon pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio.
"Politik ini seni yang bisa dipelajari. Selain bakat dan garis tangan juga diperlukan pengalaman," katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (27/7).
Hendri membenarkan apa yang disampaikan Misbakhun. Ibarat buah karbitan yang tampak bagus di luar tetapi belum tentu enak rasanya.
Maka itu, dia berharap AHY bisa membuktikan kemampuan dalam gelanggang politik Tanah Air. Bukan sekadar hanya mengandalkan nama besar sang ayah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Biarlah dia (AHY) membuat sejarah sendiri, bukan sejarah bapaknya kemudian diteruskan," tegas Hendri yang juga polster Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedaikopi).(rmol)
Celotehan Misbakhun tersebut turut mendapat respon pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio.
"Politik ini seni yang bisa dipelajari. Selain bakat dan garis tangan juga diperlukan pengalaman," katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (27/7).
Hendri membenarkan apa yang disampaikan Misbakhun. Ibarat buah karbitan yang tampak bagus di luar tetapi belum tentu enak rasanya.
Maka itu, dia berharap AHY bisa membuktikan kemampuan dalam gelanggang politik Tanah Air. Bukan sekadar hanya mengandalkan nama besar sang ayah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Biarlah dia (AHY) membuat sejarah sendiri, bukan sejarah bapaknya kemudian diteruskan," tegas Hendri yang juga polster Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedaikopi).(rmol)
