Indramayu, Indometro.id
Pembangunan rabat beton di Gang Tahu, Desa Tukdana, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahap II tahun anggaran 2025 senilai Rp 51.823.000, menuai sorotan tajam dari masyarakat. Pasalnya, proyek dengan volume panjang 150 meter, lebar 2 meter, dan ketebalan 0,10 meter itu diduga mengalami pengurangan ketebalan cor beton serta penggunaan material yang tidak sesuai spesifikasi.
Warga menilai pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Tukdana terindikasi tidak sesuai aturan. Dalam pengerjaan, dasar pengecoran disebut menggunakan batu blondos yang sangat tebal, sehingga berpotensi mengurangi ketebalan beton. Selain itu, agregat dasar juga diduga tidak dilakukan pemadatan sebagaimana mestinya.
Salah satu warga, S, menyampaikan kekecewaannya atas dugaan penyimpangan tersebut.
"Kami selaku masyarakat sangat menyayangkan pembangunan rabat beton ini dikerjakan asal jadi. Ketebalan cor yang seharusnya 10 cm, diduga hanya sekitar 2,5 cm saja, sisanya 7,5 cm dipenuhi batu blondos. Ini jelas merugikan masyarakat karena kualitas jalan akan berkurang," tegasnya.
Ia menambahkan, seharusnya proyek rabat beton dari dana desa dikerjakan dengan standar material dan teknis yang benar agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat dalam jangka panjang.
"Kami berharap Bupati Indramayu dan Inspektorat turun tangan, melakukan pengecekan di lapangan, termasuk coring acak, agar jelas apakah ada pengurangan volume atau tidak," ujarnya.
Masyarakat menilai pengawasan perlu diperketat agar dana desa benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat, bukan malah menimbulkan kecurigaan atas adanya dugaan mark up dan penyelewengan anggaran.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Desa Tukdana maupun Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan penyimpangan dalam proyek rabat beton tersebut.
(MT Jahol)
Posting Komentar untuk "Proyek Rabat Beton Anggaran dari DD Tahap 2 Desa Tukdana Diduga di Mark-Up "