“Dari Aceh Tenggara untuk Indonesia”: Semangat Pancasila Menggema di Lapangan Setdakab


ACEH TENGGARA| INDOMETRO.ID – Di bawah langit pagi yang cerah, semangat kebangsaan menyatu dalam satu denyut: 

peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara, Senin (2/6), berlangsung khidmat, meriah, dan pCenuh makna.

Bertempat di Lapangan Setdakab Aceh Tenggara, upacara peringatan yang mengusung tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya” menjadi momen penting untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap nilai-nilai luhur Pancasila di tengah masyarakat yang majemuk.

Bupati Aceh Tenggara, H.M. Salim Fakhry, SE, MM, bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam amanatnya, ia menyampaikan pesan mendalam dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia:

BUTUH BANTUAN HUKUM ?

bahwa Hari Lahir Pancasila harus menjadi pengingat akan fondasi utama bangsa ini—yakni persatuan dalam keberagaman.

“Keberagaman bukan alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu dalam bingkai Pancasila, dari sila pertama hingga sila kelima,” tegas Bupati Salim Fakhry dalam pidatonya, yang disambut tepuk tangan peserta upacara.

Paskibra, Lagu Kebangsaan, dan Gema Nasionalisme

Atmosfer upacara semakin menggetarkan jiwa saat Paskibra tampil gagah mengibarkan Sang Merah Putih, diiringi lantunan lagu-lagu kebangsaan dari marching band. 


Tua-muda, pelajar, ASN, tokoh agama, dan masyarakat umum menyatu dalam satu semangat: menjaga NKRI, menjaga Pancasila.

Bukan hanya seremoni. Acara ini menjadi ruang edukatif dan inspiratif, membangkitkan kembali kesadaran bahwa Pancasila bukan sekadar hafalan, tetapi harus menjadi laku hidup sehari-hari—dalam bertetangga, bekerja, dan bermasyarakat.

Mengapa Aceh Tenggara Layak Jadi Contoh?

Di tengah maraknya perpecahan karena isu sosial dan politik, Aceh Tenggara hadir sebagai contoh daerah yang mampu merawat toleransi dan kebhinekaan. Dalam satu wilayah, hidup berdampingan berbagai suku, bahasa, dan adat yang berbeda, namun tetap bersatu dalam satu cita: membangun Indonesia dari daerah.


Semangat ini menjadi pesan penting untuk seluruh anak bangsa: jika Pancasila bisa hidup di Aceh Tenggara, maka ia bisa hidup di mana pun.


Menjaga Pancasila, Merawat Indonesia


Upacara ini bukan akhir dari peringatan, tetapi awal dari gerakan. Sebuah ajakan kepada seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda, untuk terus menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan nyata—dalam kejujuran, tanggung jawab, toleransi, gotong royong, dan rasa cinta terhadap tanah air.

Peringatan Hari Lahir Pancasila di Aceh Tenggara telah memberi pesan kuat: Indonesia tidak akan runtuh karena perbedaan, justru akan semakin kokoh jika kita bersatu di bawah panji Pancasila.

Mari terus kita hidupkan Pancasila, bukan hanya dalam pidato, tapi dalam kehidupan sehari-hari. Dari Aceh Tenggara, gema Pancasila kembali menggugah hati seluruh bangsa.***

Posting Komentar untuk "“Dari Aceh Tenggara untuk Indonesia”: Semangat Pancasila Menggema di Lapangan Setdakab"