Tebing Tinggi, Indometro.id -
Ratama Saragih, S.H Walikota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Tebing Tinggi sangat prihatin melihat kondisi dunia usaha dan investasi di Kota Tebing Tinggi lantaran lima perusahaan penanam modal gulung tikar akhir tahun 2024, ini membuktikan betapa lesunya iklim usaha , ekonomi dan investasi sehingga perusahaan dimaksud tutup yang tadinya bisa menampung tenaga kerja kini harus gulung tikar, akibatnya jumlah pengangguran kota Tebing Tinggi pun semakin bertambah.
Selain itu, penyandang sertifikat “Survey Pengukuran Indikator Kinerja Dan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) BPK.RI Tahun 2024” ini kepada media, Kamis (8/5/2025) menyebut bahwa realisasi investasi Kota Tebing Tinggi selama tahun 2022 sampai 2024 sangatlah jauh dari ekspektasi baik dari target yang akan di capai maupun realisasi dari target.
Dikutip dari sumber data laporan LKPM Online pada sistem OSS RBA pelaku usaha non UMK dan UMK kota Tebing Tinggi tahun 2022 – 2024 oleh Dinas DPMPTSP, Selasa (6/5/2025) bahwa target investasi Tahun 2022 sebesar Rp.110.000.000.000 yang terealisasi sebesar Rp.56.080.321.084, realisasi tenaga kerja sebanyak 218 orang, Tahun 2023 target investasi sebesar Rp.100.000.000.000, teralisasi sebesar Rp.60.805.647.530, realisasi tenaga kerja sebanyak 391 orang, Tahun 2024 target investasi sebesar Rp.110.000.000.000, realisasi sebesar Rp.82.104.572.4888, tenaga kerja sebesar 490 orang.
Lima perusahaan yang tutup di akhir Tahun 2024 dengan sumber data yang sama, antara lain PT Batang Hari Tebing Pratama usaha industri karet remah, PT.Adei Crumb Rubber Industry usaha industri karet remah, PT.Agung Beton Persada Utama usaha industri mortar beton siap pakai, PT.Bangun Sarana Sinergi usaha konstruksi, PT.Tiga Berkawan Mandiri usaha konstruksi.
Pengamat sekaligus alumni Peradi ini berharap Pemko Tebing Tinggi segera mengambil langkah dan kebijakan untuk menarik Investor luar guna menanamkan modalnya di Kota Lemang ini, jangan hanya janji politik semata, padahal jika dilihat dari aset Pemko baik gedung dan tanah sangatlah mendukung untuk menarik investor.
Sebut saja Pasar Sakti yang posisinya sangat strategis di dalam kota, di depan wahana hiburan ini aset yang sangat bernilai ekonomi, membuka usaha baru, memberi pekerjaan baru kepada pengangguran dan tentunya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun sangat disayangkan Pasar Sakti dimaksud masih jadi tanda tanya status dan kepemilikannya, hal demikian perlu segera disikapi Pemko agar publik melihat ada progres yang signifikan untuk kesejahteraan warga kota Tebing Tinggi.
Selain Pasar Sakti, tentunya masih banyak aset tanah dan gedung serta fasilitas lainnya yang bisa diberdayakan untuk merangsang investor masuk ke kota Tebing Tinggi, tentunya dengan regulasi dan birokrasi perizinan yang praktis, ramah dan cepat, pungkas Responden BPK ini.
(@76)
Posting Komentar untuk "Prihatin, 5 Perusahaan Tutup Akhir Tahun 2024, Investasi Kota Tebing Tinggi Perlu Perhatian Serius"