Indramayu, Indometro.id
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Indramayu tengah memasuki babak krusial dan penuh dinamika. Setelah penunjukan Ihsan Mahfudz sebagai Plt. Ketua PWI Indramayu oleh PWI Pusat pada 16 Mei 2025, kini muncul manuver mengejutkan dari jurnalis senior Jujun Juhanda yang secara terbuka menyatakan kesiapan maju sebagai calon Ketua PWI Indramayu.
Penunjukan Ihsan Mahfudz berdasarkan Surat Keputusan PWI Pusat nomor 336-PLP/PP-PWI/2025, ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Hendry CH Bangun. Langkah ini disebut sebagai bentuk penyelamatan organisasi di daerah di tengah dinamika internal PWI secara nasional.
Namun suasana yang semula tampak solid mulai memanas ketika, Senin (26/5), Jujun Juhanda muncul ke publik dengan deklarasi politik yang mengguncang peta kekuatan PWI Indramayu. Dengan rekam jejak lebih dari 20 tahun di dunia jurnalistik, Jujun membawa semangat perubahan dan visi besar untuk merevitalisasi organisasi.
“PWI harus kuat, profesional, dan relevan. Saya siap membangun PWI sebagai rumah besar wartawan yang melek teknologi, beretika, dan menjunjung tinggi integritas,” ujar Jujun, mantan jurnalis Pikiran Rakyat dan eks Pimpinan Perusahaan Fokus Pantura.
Meskipun belum masuk masa pemilihan resmi, pernyataan Jujun dibaca banyak pihak sebagai bentuk ketidak puasan terhadap penunjukan Plt oleh pusat. Bahkan, sebagian kalangan menyebut langkah Jujun sebagai “peringatan dini” bahwa dinamika internal PWI Indramayu belum selesai.
Pengamat media lokal menilai bahwa munculnya dua poros — Ihsan Mahfudz yang ditunjuk langsung oleh pusat dan Jujun Juhanda yang mendapat dukungan moral dari sejumlah kalangan jurnalis — akan menguji kedewasaan demokrasi organisasi PWI.
“Situasi ini bisa jadi bumerang jika tidak direspon dengan dewasa. Tapi di sisi lain, ini peluang bagi PWI Indramayu untuk menunjukkan bahwa mereka organisasi yang hidup, terbuka, dan siap berbenah,” kata seorang jurnalis senior yang enggan disebut namanya.
Sementara itu, internal PWI Indramayu mulai bersiap menyambut masa transisi ini dengan berbagai harapan. Pendukung Ihsan Mahfudz menekankan pentingnya konsolidasi dan menjaga legitimasi struktural dari PWI Pusat. Sedangkan simpatisan Jujun Juhanda menyoroti perlunya regenerasi dan semangat kolaboratif untuk menjawab tantangan zaman.
Pertarungan visi ini tak bisa dipungkiri membawa atmosfer baru di tubuh PWI Indramayu. Akan seperti apa arah organisasi ini ke depan? Apakah akan tetap solid di bawah kendali Plt atau justru melahirkan perubahan signifikan melalui pemilihan terbuka?
Yang jelas, babak baru sudah dimulai. PWI Indramayu kini bukan hanya soal siapa yang memimpin, tapi bagaimana masa depan pers daerah ini dibentuk di tengah derasnya arus digital, etika, dan tantangan profesionalisme.
(MT Jahol)
Posting Komentar untuk "Memasuki Babak Krusial, Dinamika Internal PWI Indramayu Belum Selesai "