Ads:
.png)
Bertempat di Alun-alun RBA Ki Ronggo Bondowoso telah dilaksanakan Pegelaran seni drama tari dan musik kegiatanolosal Bendebedah Delem Caretah dalam rangka memperingati 75 tahun peristiwa Gerbong Maut dan hari jadi Bondowoso Ke -203 Tahun 2022.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Bondowoso H. Irwan Bachtiar Rahmat, SE, Msi, Ketua DPRD Bondowoso H Ahmad Dhafir, Kapolres Bondowoso AKBP Wimboko S.I.K., dan Dandim 0822/Bondowoso diwakili Pasiter Kapten Arm Yonaidi serta Pimpinan OPD SeKab. Bondowoso.
Wakil Bupati Bondowoso H. Irwan Bachtiar Rahmat, SE,M.Si dalam sambutannya menyampaikan, “Pergelaran Seni Drama Tari Dan Musik Kolosal (Bendebesah Delem Caretah)” adalah peristiwa Gerbong Maut merupakan suatu peristiwa kemanusiaan yang terjadi di Bondowoso pada saat pemindahan tahanan dari penjara Bondowoso menuju penjara Surabaya dengan menggunakan sarana Kereta Api (gerbong kereta barang yang atapnya terbuat dari plat besi dan tidak berventilasi) sehingga memakan banyak korban jiwa.
Peristiwa Gerbong Maut Ini berawal ketika Pasukan Belanda telah berhasil Menduduki Bondowoso. Pada Tanggal 22 Februari 1947. Kemudian Pasukan Republik Mengundurkan Diri Ke Gunung-Gunung Dan Melanjutkan Perjuangan Secara Gerilya. Perlawanan Rakyat Bondowoso Terhadap Belanda Terus Berlanjut Di Berbagai Daerah.
Akibat Dari Serangan Tersebut, Pihak Belanda Melakukan Aksi Pembersihan, Belanda Melakukan Penangkapan Besar - Besaran Terhadap Rakyat Yang Dianggap Secara Aktif Melakukan Perlawanan Sehingga Mengakibatkan Penjara Bondowoso Yang Dibuat Sebagai Tempat Penampungan Menjadi Penuh Dengan Tahanan. Menanggapi Hal Tersebut, Pihak Belanda Bermaksud Untuk Memindahkan Para Tahanan Dari Penjara Bondowoso Ke Penjara Surabaya. Proses Pemindahan Tersebut Menggunakan Gerbong Kereta Api Yang Pengap Dan Tertutup Rapat Sehingga Satu Persatu Para Pejuang Kemerdekaan Ini Gugur. Pemindahan Tahanan Inilah Yang Dikenal Dengan Sebutan Gerbong Maut.
(Pendim0822/AR).
