Polsek Patumbak Polrestabes Medan Laksanakan Gerebek Kampung Narkoba (GKN) Operasi Antik Toba II

Posted by: Harray Maret 24, 2022 Posting Komentar

(Apel Pasukan Sebelum laksanakan GKN)

Medan, Indometro.id -

Pelaksanaan Gerebek Kampung Narkoba (GKN) dalam rangka Operasi Antik Toba 2022, Polsek Patumbak Polrestabes Medan ‘menyisir ” kawasan Jalan Pertahanan Dusun II Desa Sigaragara, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang.

GKN yang dilaksanakan pada hari Rabu 23 Maret 2022 pukul 15.00 WIB tersebut, turut melibatkan sejumlah personel dari Satres Narkoba Polrestabes Medan dan Propam serta Ditresnarkoba Polda Sumut.

Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago, S.H.,M.H, diwakili Kanit Reskrim AKP Ridwan, S.H, dalam arahannya pada apel pasukan sebelum pelaksanaan GKN mengatakan, kepada seluruh Personel yang telibat dalam kegiatan gerebek kampung narkoba (GKN) Operasi antik Toba II agar tetap mengutamakan keselamatan dalam pelaksanaan tugas. Dan agar target operasi (TO) yang telah diberikan dapat dilakukan penangkapan dengan barang bukti yang lengkap.

Setelah selesai melaksanakan Apel Pasukan selanjutnya kegiatan GKN pun dilaksanakan diJalan Pertahanan Dusun II Desa Sigaragara, Kecamatan Patumbak, Dimana lokasi tersebut ditengarai sebagai ‘kampung’ narkoba.

“Jadi, laporan masyarakat sekitar bahwa di lokasi tersebut sering digunakan sebagai tempat transaksi narkoba hingga larut malam,” ujar AKP Ridwan.

Atas laporan masyarakat tersebut, jelas dia, maka dilakukanlah penggerebekan dalam kegiatan GKN di lokasi yang dimaksud.

AKP Ridwan mengatakan, pada saat dilakukan penggerebekan oleh personel gabungan ada satu orang yang diamankan sebagai pengedar narkoba, dan dua orang diduga pengguna narkoba.

“Selain itu, ada enam orang diduga sebagai pelaku perjudian jenis judi ketangkasan mesin ikan di lokasi tersebut turut juga kita amankan,” terang AKP Ridwan.

Dijelaskannya, dari hasil penggerebekan tersebut dari bandar narkoba inisial RT diamankan barang bukti narkoba sebanyak 10 (sepuluh) paket kecil narkoba jenis sabu, dan uang hasil penjualannya sebanyak Rp80.000.

“Pelaku mengakui bahwa dia telah melakukan bisnis haramnya tersebut selama 6 bulan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ”pungkasnya'.