Simeulue, indometro –
Dalam rangka Gerakan Pengendalian Massal (Gerdal) penangan pandemi covid-19, petugas
Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman-Pengamat Hama Penyakit (POPT-PHP) Agus sulivan dari Balai proteksi Propvinsi
Aceh turun langsung dampingi Petani
dalam mengatasi berbagai penyakit padi pada beberapa titik di kabupaten
Simeulue.
Petugas POPT-PHP, Agus Sulivan yang
di dampingi Koordinator penyuluh BPP Kecamatan Teupah Barat, Muhar Danil serta PPL
Sri Nelti Ovisa, saat di lapangan melakukan penyuluhan serta berdialog dengan
kelompok tani tentang bagaimana tehnis
pengendalian hama agar menghasilkan produksi yang baik dan melimpah, petugas juga
sekaligus menyerahkan insektisida serta menyiapkan makan siang dan uang transportasi
kepada kelompok tani yang melakukan penyemprotan tersebut.
Sebelumnya pengendalian penyakit/hama padi dimulai dengan pendeteksian jenis organisme
penghambat tumbuh tanaman, Setelah diketahui jenisnya, Petugas POPT-PHP mengarahkan kelompok tani
langsung melakukan penyemprotan
Insektisida secara bersama-sama.
Gusti Amin (Kepala desa
Leubang) salah satu desa yang di kunjungi POPT-PHP dari balai propinsi Aceh itu
berharap kedepan kelompok tani didesanya kembali dikunjungi oleh petugas POPT-PHP dan
pihak-pihak terkait agar bisa memberikan penyuluhan khusus terkait pertanian.
“Masyarakat tani kita
hari ini sangat antusias mengikuti arahan dari petugas, kedepan kita coba
kumpulkan seluruh kelompok tani yang ada di desa untuk di beri penyuluhan
kembali dari petugas POPT-PHP dan para penyuluh pendamping pertanian” harap Gusti Amin
Kades Leubang.
Kepala desa Leubang kemedia ini juga menyampaikan kendala yang
selalu dihadapi petani di desanya setiap tahun, selain minimnya pupuk dan
obat-obatan hama, faktor lainnya tidak
adanya pengairan irigasi ataupun embung, serta kurangnya alat- alat pertanian
sehingga tidak jarang gagal panen ataupun musim tanam yang tidak serentak.
“Dengan jumlah penduduk
desa Leubang yang hampir Seribu Jiwa dan sekitar 95 persen menggantungkan hidup
sebagai petani, masih sangat banyak kekurangan penunjang suksesnya pertanian di
desa ini, baik itu tidak adanya Irigasi, Embung, dan minimnya pupuk maupun
obat-obatan, terkadang petani kita bisa gagal panen, serta karena kurangnya
alat pengolahan tanah dan terbatasnya
air , membuat umur penanaman tidak serentak sehingga akan sangat mudah diserang
oleh berbagai hama dan menurunnya hasil produksi”. Tambah Kepala desa Leubang.
(AA)